Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ahmad Sukron, Kembangkan Usaha Kopi Kemasan di Tengah Gempuran Kopi Pabrikan

Kompas.com - 19/12/2022, 18:00 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Banyaknya produk kopi pabrikan tak membuat gentar Ahmad Sukron dalam mengembangkan usahanya. Sebagai pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam dunia kopi, Sukron tengah mengincar pasar nasional.

Dengan produk kopi lokal Purworejo yang diberi label Nyong Siro atau Saya Kamu dalam bahasa lokal Purworejo, Sukron tak segan-segan menjual produknya genggam ke luar kota. Dengan memanfaatkan sistem penjualan online, kini produknya sudah merambah ke berbagai kota di Indonesia.

Baca juga: Berawal dari Bosan saat Pandemi, Pemuda asal Purworejo Ubah Pakis Hutan jadi Uang

Produk ini kopi lokal Purworejo ini juga sudah merambah ke Jawa Tengah, Yogyakarta hingga Jakarta, Sumatera dan Kalimantan.

"Kopi pabrikan yang dikemas dengan mesin dan harganya juga jauh lebih murah membuat pengusaha kedai kopi seperti saya harus mencari cara untuk tidak hanya menjual kopi premium yang disajikan di kedai. Saat ini saya juga membuat kopi kemasan yang bisa diseduh di rumah dengan rasa yang tak kalah nikmat dengan kopi pabrikan," kata Sukron beberapa waktu lalu.

Ahmad Sukron mengembangkan brand kopi bernama Nyong Siro.KOMPAS.com/BAYU APRILIANO Ahmad Sukron mengembangkan brand kopi bernama Nyong Siro.

Ahmad Sukron adalah satu dari sekian banyak pelaku usaha kedai kopi di Kabupaten Purworejo yang harus memutar otak lebih keras di tengah gempuran produk kopi pabrikan.

Sebagai pelaku UMKM dalam dunia kopi, harus pintar-pintar menyiasati keadaan yang serba instan dewasa ini.

Baca juga: Kisah Hadi Suwignyo, Guru di Purworejo Sukses Budiyakan Burung Perkutut hingga Beromzet Jutaan Rupiah

Sejak awal usaha, pemuda yang satu ini memang memiliki segudang ide cemerlang dalam membaca peluang tren budaya "Ngopi" di Kabupaten Purworejo. Kedai Kopi Djo di bilangan Tambakrejo, Purworejo bisa dikatakan tak pernah sepi pengunjung. Namun hal itu tidak membuatnya puas dan diam tidak melakukan pengembangan.

"Saya terpaksa harus keluar kandang, harus lebih aktif membuat link-link baru, termasuk campur dengan berbagai komunitas, salah satunya komunitas vespa dan lainnya," kata bapak dua anak ini.

Kedai Kopi Djo sudah ada sejak tahun 2014. Awalnya digarap sang kakak Khusnul Wahyu Tri Okta Mulya. Kakaknya juga masih terus berjuang di dunia perkopian, linknya adalah pemain lama dunia kopi di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Kopi Nyong Siro asal Purworejo, Jawa Tengah.KOMPAS.com/BAYU APRILIANO Kopi Nyong Siro asal Purworejo, Jawa Tengah.

Hingga kemudian tren budaya ngopi merebak di seluruh pelosok Purworejo, Kopi Djo hadir memberikan pilihan. Pelbagai macam jenis kopi mampu disajikan. Kedai Kopi Djo juga menjadi jujukan para pemilik kedai kopi untuk mengolah atau mencari bahan baku kopi pilihan.

"Kami memang sudah memiliki roastery kopi sejak 2014," jelas bapak muda yang satu ini.

Ditambahkan, tahun 2018 Industri Kopi Djo mulai merilis merek dagang Nyong Siro. Kopi robusta blend ini sebetulnya sudah cukup dikenal di kalangan pencinta kopi lokal Purworejo.

"Konsep saya sebetulnya sederhana, seperti hukum dagang umumnya, hanya menaikkan nilai jual kopi. Selain diseduh disini, kami juga membuat kemasan kopi yang bisa dibawa pulang dan dibuat sendiri di rumah," jelas Sukron.

Baca juga: Mengulik Tren Bisnis Thrifting di Purworejo, Bertahan di Kalangan Millenial

Menurutnya, sebagai produk rumahan, kopi Nyong Siro boleh dibilang masih dibuat dengan konvensional, khususnya dalam proses pengemasan bubuk kopi.

Ia juga sadar bahwa yang dihadapi saat ini adalah pengusaha kopi besar, pabrikan, yang bisa membuat kemasan kopi dengan jumlah ribuan bahkan jutaan sekali proses dan disebar ke seluruh Indonesia.

Kopi Nyong Siro.KOMPAS.com/BAYU APRILIANO Kopi Nyong Siro.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau