Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ahmad Sukron, Kembangkan Usaha Kopi Kemasan di Tengah Gempuran Kopi Pabrikan

Kompas.com - 19/12/2022, 18:00 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Tak hanya itu, di tengah tren masyarakat yang serba instan, kopi yang sudah dikemas campur dengan gula dan masuk dalam satu saset kini hampir dinikmati oleh semua kalangan, khususnya kalangan menengah ke bawah yang hanya membutuhkan aroma kopi saja untuk melengkapi pagi dan sore kehidupan mereka.

"Salah satu upaya yang saya lakukan untuk bertahan di tengah gempuran kopi pabrikan yakni mengandalkan jaringan, saya buka sistem marketing reseller dan retailing. Harus progresif, Nyong Siro juga sudah mengantongi Ijin PIRT, bahkan di tahun 2019 sudah mendapatkan Label Sertifikat Halal," ujar Sukron.

Ditambahkan, untuk bisa terus bertahan, selain membuka jaringan secara luas melalui komunitas-komunitas, upaya mempertahankan kualitas produk harus terus dilakukan dan tidak bosan untuk terus berinovasi. Benar saja, kemasan produk Nyong Siro semakin cantik dan lengkap, mulai kemasan 50 gram dan lebih kecil lagi.

"Beberapa jaringan yang sudah mati coba saya turun langsung agar supaya bisa kembali. Kadang mereka berhenti memajang kopi Nyong Siro hanya karena pasokannya telat. Jaringan yang dibuat juga atas dasar pertemanan, meskipun juga menerapkan sistem cash flow, kapasitas produksi akhirnya kami tambah, ya saya kerjakan sendiri bersama keluarga," ucap Sukron.

Baca juga: Di Tangan Salis, Jualan Celorot Khas Purworejo Bisa Beromzet Hingga Rp20 Juta

Salah satu penikmat kopi Nyong Siro, Eko Prasetyawan mengungkapkan, sebagai penikmat kopi dan juga warga Purworejo ia tetap memilih kopi lokal, dari sisi kualitas juga terjamin, karena tahu proses pembuatannya mulai dari biji hingga proses roasting dan pembuatannya.

"Saya juga sering bawa kopi kemasan Nyong Siro bubuk kecil untuk saya promosikan kepada teman teman saya, saya suka dengan semangat Mas Kyai Sukron yang tidak menyerah di tengah gempuran kopi pabrikan," kata Sukron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com