Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hasil Kekayaan Alam Indonesia Ini Bisa Jadi Peluang Bisnis Anda

Kompas.com - 28/12/2022, 13:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Tren bisnis yang berkiblat pada budaya atau pun potensi dari luar negeri kerap menjadi patokan pebisnis Indonesia dalam memulai usaha. Mulai dari Amerika, Jepang, China, hingga Korea.

Sebelum berkaca kepada luar negeri, coba Anda telusuri lebih dulu potensi yang ada di Indonesia. Salah satunya potensi kekayaan alam yang ada untuk bisa dijadikan peluang bisnis dan menghasilkan keuntungan.

Ada banyak hasil alam di negeri ini yang bisa dijadikan bisnis. Mulai dari biji kopi, teh, bunga, batu bara, kapur, dan masih banyak lagi macam lainnya. Dari sekian banyak pilihan hasil alam tersebut, Anda bisa mencoba melihat 4 pilihan peluang bisnis dair hasil alam berikut ini, seperti dilansir dari Cermati.com:

1. Biji Kopi

Biji kopi di Indonesia bisa menjadi pilihan untuk bisa dijadikan ladang bisnis. Kebergaman kualitas tanah di berbagai wilayah Indonesia pun mempengaruhi kualitas biji kopi yang dihasilkan.

Dalam hal ini, kualitas biji kopi tak hanya dilihat dari visual bijinya tetapi juga rasa kopi saat dikonsumsi, termasuk tingkat keasamannya. Umumnya, tingkat keasaman kopi di Tanah Air dihasilkan dari biji kopi yang ditanam di wilayah dingin atau berbukitan dan Indonesia bagian Timur.

Keberagaman ini bisa jadi nilai plus saat menjualkan produk biji kopi ke pasar umum dan pecinta kopi.

2. Makanan dan Minuman Artisan

Di tahun ini, beragam makanan dan juga minuman artisan juga akan semakin banyak peminatnya. Meski hargaya terbilang lebih mahal daripada produk sejenis lainnya di pasaran, produk artisan ini tetap banyak disukai dan tetap memiliki pangsa pasar yang luas.

Anda bisa memulai bisnis ini dengan memilih produk yang mudah dijual terlebih dahulu, seperti artisan tea atau yang lainnya. Tentunya dengan memilih juga kualitas agar bisa dijual dengan sesuai, yang kini sudah bisa ditemui di berbagai wilayah Indonesia.

Baca juga: Ingin Bisnis Kopi? Pahami Dulu Cara Menghitung Target Penjualannya

3. Teh

Peluang bisnis teh semakin besar seiring dengan tingginya minat masyarakat untuk menikmati aneka teh yang lebih menyehatkan. Ada banyak varian teh herbal yang bisa dijadikan pilihan, mulai dari yuzu yang segar hingga hibiscus yang memiliki vitamin C dalam jumlah tinggi.

Tak sedikit para penikmat teh pun kini mulai menelusuri hasil teh lokal dan dijadikan koleksi dari hasil pencarian di sejumlah wilayah Indonesia dengan ciri khas masing - masing.

Dari minat penikmat tersebut, menjadi peluang bisnis bagi pengusaha, seperti membuka kafe teh atau tea house maupun bisnis merk minuman dengan bahan teh khas masing - masing wilayah.

4. Menu Plant Based

Produksi hewan ternak yang kerap mengalami pernurunan dan harga yang tidak stabil membuat bisnis ini lebih menjanjikan. Meski tidak begitu populer di semua kalangan, menu plant based justru memiliki pangsa pasar tersendiri.

Beragam produk seperti ini akan lebih banyak dicari di tahun ini, sehingga peluangnya terbilang lebih menjanjikan dari tahun-tahun sebelumnya.

Dalam produksi menu plant based pun dipermudah dengan kebaragaman bahan yang ditanam di Indonesia dengan beragam pula tingkat kualitas tanahnya dari berbagai, sehingga menghasilkan tanaman berkualitas untuk diolah menjadi makanan.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau