Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM di Kampoeng Heritage Kajoetangan Malang Keluhkan Sepinya Pembeli

Kompas.com - 04/01/2023, 10:16 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Para pedagang dan pelaku UMKM di Kampoeng Heritage Kajoetangan di Kota Malang mengeluhkan sepinya pengunjung. Salah satunya, warung kopi bernama Hamur Kopi Mbah Ndut milik Rudi Haris (65) yang saat ini hanya buka pada Sabtu dan Minggu saja.

Sebelum pandemi Covid-19, warung kopi itu buka setiap hari. Namun, sepinya pembeli tidak mampu menutup biaya operasional yang ada.

"Dulu setiap hari, sekarang Sabtu dan Minggu saja, kalau dibuka setiap hari tapi enggak ada orang beli terus juali siapa, saya buka dari awal memang untuk wisatawan, bukan warga lokal," kata Rudi pada Selasa (3/1/2023).

Baca juga: 10 Strategi untuk Melakukan Inovasi Produk

Disinyalir, sepinya pengunjung ke Kampoeng Heritage Kajoetangan karena wisatawan lebih memilih untuk berkunjung ke kawasan pedestrian di Jalan Basuki Rahmat yang telah ditata rapi oleh Pemkot Malang.

Selain itu, di kawasan pedestrian tersebut menjamur kafe-kafe yang menarik untuk muda mudi berkunjung.

"Makanya kita kalah, orang kalau kesini (Kampoeng Heritage Kajoetangan) seringkali saya tawari mampir untuk ngopi katanya sudah di atas (kawasan pedestrian)," katanya.

Lebih lanjut, Rudi bercerita bagaimana kondisi warung kopinya sebelum pandemi Covid-19. Dahulu, dalam sebulan ia bisa menerima keuntungan hingga Rp 2 juta.

"Pembeli dulu pernah sampai gazebo dekat sungai itu, sekarang satu hari enggak dapat apa-apa, Sabtu dan Minggu saja pernah enggak dapat satu rupiah pun, sering sepi, sebulan dapat Rp 100.000 tok ya pernah," katanya.

Baca juga: Tren Bisnis Tahun 2023, dari Makanan Ringan hingga Ruang Baca

Dia hanya berharap, warung kopi miliknya itu yang saat ini sebagai sumber penghasilan utama di hari tuanya dapat ramai pembeli kembali.

Menurutnya, kondisi yang memprihatinkan itu hampir rata-rata dirasakan oleh seluruh UMKM yang ada di Kampoeng Heritage Kajoetangan. Di perkampungan tersebut terdapat UMKM yang berjualan gorengan, jajanan pasar, rujak, tahu telor, dan lainnya.

"Saya jualan sudah murah, kopi hitam Rp 7.000, es kopi susu Rp 12.000, banyak juga itu UMKM yang lain jual makanan, minuman tutup sekarang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com