KOMPAS.com - Anda tentu merasa bersemangat saat memulai membangun bisnis. Tapi jangan lupa, banyak tantanagn yang akan dihadapi saat membangun bisnis.
Penting bagi pelaku usaha untuk memastikan bisnisnya tak hanya selama setahun pertama, tapi terus sukses berkembang di tahun-tahun berikutnya.
Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa kesalahan yang harus dihindari oleh pelaku usaha dalam membangun bisnis baru. Berikut penjelasannya.
Baca juga: 4 Tips Menjalankan Bisnis UMKM yang Mampu Bertahan Sepanjang Masa
Banyak pelaku usaha pemula tidak menyiapkan rencana bisnis. Padahal, dokumen rencana bisnis tidak harus dibuat terlalu panjang dan terperinci.
Meluangkan waktu untuk menyusun rencana bisnis akan membantu upaya Anda tetap konsisten, berfungsi sebagai titik temu bagi tim Anda, dan sebagai catatan pencapaian untuk mengukur kemajuan bisnis Anda.
Selain mengabaikan rencana bisnis, banyak juga pelaku usaha pemula yang mengabaikan perencanaan keuangan dan meremehkan banyaknya modal yang mereka perlukan untuk menjalankan bisnis mereka.
Hasilnya seringkali adalah pembiayaan yang tidak memadai untuk mencapai tujuan Anda, sehingga Anda kehabisan uang saat bisnis sedang berjalan.
Untuk menghindari masalah tersebut, pastikan untuk menyiapkan proyeksi keuangan untuk bisnis baru Anda, terutama untuk 12 bulan pertama. Ini juga akan membantu Anda mengamankan pembiayaan dan investasi.
Rencana bisnis dan proyeksi keuangan bukan sekadar harus dibuat, melainkan juga harus dipahami dan menjadi acuan dalam menjalankan bisnis.
Jadikan keduanya dokumen hidup untuk membantu Anda terus memantau kemajuan bisnis dan memperbarui rencana dan proyeksi Anda.
Baca juga: 5 Faktor Penting yang Mendukung Pemasaran Bisnis Rumahan
Kesalahan umum yang dapat menyebabkan kekurangan kas adalah menggunakan kas operasional untuk membayar aset jangka panjang.
Ketika Ana membutuhkan uang untuk membayar pembelian besar seperti peralatan, mesin, atau pengeluaran utama lainnya, pertimbangkan untuk menggunakan pinjaman bisnis yang memiliki jangka waktu yang sesuai dengan umur asset, misalnya pinjaman tujuh tahun untuk kendaraan yang Anda perkirakan akan digunakan selama tujuh tahun.
Banyak pelaku usaha pemula yang enggan mengakui bahwa mereka membutuhkan bantuan. Jangan malu mencari mentor, menyewa konsultan luar, atau meminta orang yang Anda percaya untuk menjadi dewan penasihat, untuk memberi Anda dukungan dan ide.
Melakukan riset pasar untuk mengetahui kisaran harga produk di pasar memang penting. Tapi, jangan sampai membuat kesalahan dengan menetapkan harga lebih rendah, demi memenangkan kompetisi di pasar.
Penting untuk menghitung secara detail biaya yang Anda keluarkan untuk setiap produk yang Anda buat, saat akan menentukan harga jual. Selain itu, pantau biaya aktual saat Anda melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Baca juga: Mengenal Marketing 4C agar Bisnis Bisa Bertahan di Era Digital
Setiap posisi memerlukan keahlian dan latar belakang yang berbeda. Di awal Anda mulai membangun bisnis, pastikan Anda memiliki orang-orang pekerja keras, generalis serba bisa yang dapat melakukan beberapa hal yang perlu dilakukan.
Saat bisnis Anda mulai berkembang, pertimbangkan untuk mempekerjakan mereka yang berspesialisasi dalam peran tertentu yang membutuhkan ahli.
Di era ekonomi digital saat ini, tak ada alasan bagi pelaku usaha untuk tidak melibatkan bisnsinya dalam transformasi digital.
Pastikan untuk mempertimbangkan cara memanfaatkan potensi pemasaran Internet. Misalnya, iklan di platform media sosial dapat menjadi cara yang hemat biaya dan mudah untuk menargetkan segmen pasar tertentu.
Takut gagal saat pertama kali membangun bisnis adalah hal wajar. Tapi, jangan jadikan ketakutan Anda sebagai penghalang.
Kegagalan adalah kunci kesuksesan Anda, dan berani menghadapi ketakutan Anda adalah jalan positif untuk masa depan bisnis Anda.
Hal ini juga akan memudahkan Anda mengambil pelajaran jika terjadi kegagalan dan menjadikannya modal untuk terus melangkah mengembangkan bisnis Anda.
Baca juga: 3 Cara Meningkatkan Penjualan Saat Membangun Usaha
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.