Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Batik di Rangkasbitung Kebanjiran Pesanan, Omzet Capai Rp 250 Juta Per Bulan

Kompas.com - 15/02/2023, 16:40 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Para perajin batik canting di Kota Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengalami kenaikan permintaan didorong oleh permintaan pesanan untuk sekolah SD, SMP dan pemilik butik.

Kenaikan pesanan salah satunya dirasakan oleh pelaku usaha batik canting merek Pradana di Bojongleles Kabupaten Lebak, Umsaro (50). Saat ini, dia sedang mengerjakan pesanan sebanyak 100 kain bantik yang masing-masing berukuran 2x3 meter.

Dibantu oleh para pekerja, Umsaro berupaya memenuhi permintaan agar konsumen tidak kecewa.

Baca juga: Penting sebagai Identitas Usaha, Pemkab Biak Numfor Dorong Pelaku UMKM Daftarkan Merek Dagang

"Kami sekarang kewalahan menerima pesanan konsumen dibandingkan tiga tahun lalu dilanda COVID-19 tidak menghasilkan omzet pendapatan, bahkan semua karyawan dirumahkan," kata Umsaro (50) sebagaimana dikutip dari Antara, Rabu (15/2/2023).

Umsaro menuturkan, permintaan batik sejak setahun terakhir ini relatif baik dan banyak pesanan dari sekolah-sekolah, instansi pemerintah daerah, BUMD, BUMN, pemilik butik juga desainer busana dan masyarakat umum.

Membaiknya permintaan konsumen itu para pelaku usaha batik canting di Kabupaten Lebak kembali menggeliat dan menggulirkan perekonomian masyarakat setempat juga menyerap lapangan pekerjaan.

12 Motif

Konsumen tertarik batik canting itu karena memiliki 12 motif juga unik dibandingkan dengan batik lain di Tanah Air.

Adapun 12 motif antara lain motif Seren Taun, Sawarna, Gula Sakojor, Pare Sapocong, Kahirupan Baduy, Leuit Sijimat, Rangkasbitung, Caruluk Saruntuy, Lebak Bertauhid, Angklung Buhun, Kalimaya, dan Sadulur.

Motif itu dinilai unik karena menggambarkan filosofi kehidupan masyarakat Badui yang cinta terhadap alam. Karena itu, batik canting didominasi gambar lukisan alam, seperti huma serta juga rumah pangan atau leuit.

"Kami merasa terbantu dengan meningkatnya permintaan konsumen sehingga kembali menyerap tenaga kerja, " katanya menjelaskan.

Umsaro mengatakan saat ini omzet pendapatan meningkat hingga mencapai Rp 250 juta per bulan dibandingkan pandemi COVID-19 itu tidak menghasilkan omzet.

Adapun harga batik canting produksinya rata-rata Rp125.000 dengan bahan baku katun, sedangkan bahan baku sutera mencapai Rp 700.000 per kain.

"Kami bekerja keras agar konsumen tidak kecewa dan semua permintaan dari perusahaan bisa terpenuhi, " kata Umsaroh yang juga berprofesi Guru SD itu.

Omzet Melonjak

Begitu juga perajin batik Lebak lainnya, Dedi. Dia mengaku saat ini permintaan konsumen meningkat tajam dari sebelumnya sehingga omzet ikut naik dari Rp 3 juta per bulan menjadi Rp 20 juta per bulan.

Kebanyakan permintaan batik itu melalui jejaring internet secara online yang menjadi andalan, bahkan siang tadi mengirim pesanan ke wilayah Serang.

Baca juga: Cengkeh Hasil Produksi Petani Sulsel Diekspor ke Pasar Timur Tengah

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau