KOMPAS.com - Dalam semua bisnis, penetapan harga adalah faktor penting untuk mendapatkan laba. Harga yang Anda tetapkan akan menetapkan standar produk atau layanan Anda di tengah pasar.
Menetapakan harga yang tepat bagi produk atau layanan yang Anda tawarkan, akan berdampak signifikan pada keberhasilan bisnis kecil Anda.
Jika Anda baru mulai merintis bisnis, teliti dulu target pasar Anda untuk mengetahui fluktuasi persaingan dan permintaan produk.
Satu hal yang perlu menjadi catatan dalam menetapkan harga adalah Anda tak perlu menyesuaikan dengan harga terendah di pasar.
Baca juga: Ini Cara Menyiasati Naiknya Harga Bahan Baku agar Bisnis Tetap Jalan
Pasalnya, saat mengembangkan rencana bisnis, pelaku usaha sering membuat kesalahan dengan menetapkan strategi penetapan harga sesuai dengan harga terendah di pasar.
Pendekatan ini berasal dari pemahaman sepintas tentang pesaing langsung, dan anggapan bahwa satu-satunya cara untuk memenangkan bisnis adalah dengan memiliki harga terendah.
Namun, memiliki harga terendah bukanlah strategi penetapan harga yang kuat untuk usaha kecil, karena mengundang pelanggan untuk melihat produk atau layanan Anda sebagai komoditas, dan mengaburkan nilai penawaran Anda.
Selain itu, nantinya pesaing yang lebih besar yang mampu menurunkan biaya operasional akan sangat mudah memasuki segmen Anda, yang selanjutnya tentu bisa menghancurkan bisnis kecil Anda.
Daripada menggunakan strategi harga rendah untuk menetapkan harga, Anda bisa menganalisis variabel-variabel berikut:
Harga plafon adalah harga tertinggi yang akan ditanggung pasar, yang dapat dieksplorasi dengan mensurvei para ahli dan konsumen, dan dengan mengajukan pertanyaan mengenai batasan harga. Ingatlah bahwa harga tertinggi yang tersedia di pasar belum tentu merupakan harga plafon.
Jangan hanya melihat harga pesaing Anda, tapi lihat seluruh nilai dari apa yang mereka tawarkan.
Apakah mereka melayani konsumen yang sadar harga atau target kelas atas? Apa saja layanan bernilai tambah, jika ada? Bagaimana Anda membandingkannya dengan produk Anda?
Baca juga: Tak Perlu Ngegas Naikkan Harga, Ini Jurus Hadapi Bahan Baku Meroket
Elastisitas harga adalah daya tanggap perubahan jumlah barang yang diminta ketika tidak ada yang berubah, selain harga.
Jill Avery, dosen senior di Harvard Business School mengatakan kepada Harvard Business Review bahwa pelaku usaha perlu memahami seberapa elastis, sensitif terhadap fluktuasi harga, sebagian besar ambivalen tentang perubahan harga pada produk mereka, ketika mempertimbangkan mengubah suatu harga.
“Beberapa produk memiliki respons yang jauh lebih cepat dan dramatis terhadap perubahan harga, biasanya karena dianggap bagus untuk dimiliki atau tidak esensial, atau karena tersedia banyak pengganti," jelas Avery.
Bagaimana, siap menentukan harga produk atau layanan Anda?
Baca juga: Harga Kedelai Impor Melonjak, Pengusaha Tahu di Kota Malang Pangkas Produksi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.