JAKARTA, KOMPAS.com – Tidak ada proses yang instan dan berjalan mulus 100% dalam menjalankan sebuah usaha.
Semua pasti perlu melalui sebuah proses dan terkadang diiringi ‘kerikil’ dalam perjalanannya.
Hal serupa juga dirasakan oleh Christopher Yapvian, owner MeMeat Indonesia, sebuah usaha importir daging sapi berkualitas.
Meski saat ini, Christopher sudah memiliki kurang lebih 300 reseller dan juga menjadi distributor daging sapi ke beberapa hotel, restoran, cafe, dan steak house yang ada di Indonesia, ada perjalanan panjang yang telah dilaluinya.
Baca juga: Mengintip Cerita Bisnis MeMeat Indonesia, dari Reseller hingga Beromzet Miliaran Rupiah
Ia memulai bisnis MeMeat sebagai usaha kecil dengan modal awal Rp 20 juta, yang mana sekitar Rp 9 juta ia gunakan untuk membeli satu unit freezer untuk menyimpan stok daging sapi yang akan dijual.
Diakui Christopher, bisnisnya tak langsung mendapat sambutan hangat. Produknya seringkali ditolak oleh beberapa hotel, restoran, dan kafe, karena dianggap hanya usaha kecil.
Namun ia bertekad untuk tak menyerah dan terus mendorong dirinya, agar produk daging MeMeat bisa tembus didistribusikan ke hotel, restoran, dan kafe.
“Kalau buat saya, jangan pernah nyerah. Karena pas awal-awal pun saya bertubi-tubi ditolak karena perusahaan kecil dan enggak bisa masuk, tapi mau enggak gmau harus di-push terus,” tuturnya kepada Kompas.com, Jumat (24/2/2023).
Usahanya tentu tak sia-sia, kini MeMeat telah melayani pendistribusian daging untuk kebutuhan di hotel, restoran, kafe, termasuk steak house di lebih dari 100 tempat di Indonesia.
Kesuksesannya pun terbukti dari jumlah omzet yang saat ini menyentuh angka miliaran rupiah per bulannya.
Baca juga: 8 Kunci Sukses Bisnis Online, Salah Satunya Komunikasi yang Baik
Christopher menekankan, niat dan usaha adalah kunci sukses yang mengantarkannya ada di posisi sekarang.
Selain itu, menurutnya ada dua hal yang penting dilakukan oleh pelaku usaha, agar bisnis berjalan lancar, yakni manajemen keuangan dan mengurus usaha dalam bentuk PT (Perseroan Terbatas).
“Pencatatan keuangan itu harus benar-benar dipikirkan, apalagi buat anak muda zaman sekarang. Jangan pakai uangnya sembarangan. Money management itu harus dan penting. Itu termasuk harus jaga gaya hidup juga ya,” jelas Christopher.
Begitu juga dengan keuntungan yang didapat, ia menyarankan untuk terus ‘memutar’ uang dengan mengubahnya menjadi sebuah asset. Sebagai contih, ia menggunakan keuntungan penjualan untuk menambah unit freezer, sehingga bisnis bisa semakin berkembang.
Sementara soal mendaftarkan usaha sebagai PT, dinilai Christopher akan membantu memudahkan proses kaerjasama dengan pihak lain.
“Pentingnya membuat usaha sebagai PT akan bermanfaat saat kita propose Kerjasama ke orang lain. Kalau dalam bentuk PT, customer juga akan lebih percaya sama kita,” pungkasnya.
Baca juga: 3 Kunci Sukses Merintis Bisnis Kuliner, Termasuk Tak Terjebak Tren
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.