Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Novianti Ekastuti, Resign Kerja Lalu Sukses Usaha Berbasis Ecoprint

Kompas.com - 05/03/2023, 14:00 WIB
Zalafina Safara Nasytha,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Novianti Ekastuti, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang dulunya adalah wanita karir. Novianti kemudian memutuskan resign setelah memiliki anak.

Di sela kegiatannya menjadi IRT, ternyata Novi gemar melakukan hobinya sedari kecil, yakni membuat kerajinan tangan.

“Kebetulan dari kecil saya memang hobi menjahit dan membuat design juga. Ibu saya juga IRT tapi senang menjahit, jadi kebawa ibu juga karena melihat itu. Pengen terus akhirnya minta diajarin sama ibu,” ujar Novi kepada Kompas.com, Sabtu (4/3/2023).

Ternyata hobi Novi tanpa diduga justru mengantarkannya pada kesuksesan melalui usaha yang diberinya nama Fieqy Craft.

Baca juga: Mau jadi Suplier Kerajinan dari Kayu ke Hotel dan Restoran? Simak Penjelasannya...

Produk yang dihasilkannya berbahan dasar kain dan kulit hewan, seperti kambing dan domba.

Dalam mendesain produknya, Novi mengatakan ia menggunakan teknik ecoprint. Ecoprint adalah sebuah teknik yang menggunakan bahan-bahan alami seperti daun dan bunga untuk membuat desainnya.

Ecoprint itu karena menggunakan bahan alami ya jadi kita enggak mencemari lingkungan gitu dengan limbahnya terus kita juga jadi terdorong untuk menanam sendiri, karena awalnya masih beli dari Jawa Tengah untuk daun Jatinya. Nah, sekarang akhirnya mulai menanam juga pohonnya di rumah,” sambung Novi.

Baca juga: Tertarik Mencoba Bisnis Florist? Begini Langkah Memulainya

Selain ramah lingkungan, produknya juga dapat dikatakan unik. Dengan menggunakan teknik ecoprint, maka belum tentu dapat menghasilkan suatu produk dengan design yang sama untuk kedua kalinya.

Di samping keunikannya, Novi juga menawarkan produk yang dapat bertahan lama atau awet digunakan.

“Saya setelah buat itu enggak berani langsung kasih ke customer. Saya coba sendiri dulu buat memastikan apakah warnanya luntur atau nggak, tahan lama atau enggak, seperti itu baru kemudian saya lepas ke pasaran,” ucap Novi.

“Dalam membuat produknya Fieqy Craft ini saya juga memiliki rasa cinta dan tanggung jawab sehingga saya nggak mau semisal produk yang saya berikan ke customer nantinya akan membuat mereka kecewa,” tambah Novi.

Baca juga: 7 Ide Bisnis Layanan Jasa Kebersihan, Peluang Cuan di 2023

Novi menyebutkan, proses pengerjaan produk dilakukan sendiri di rumahnya di Jakarta. Novi terkadang dibantu suaminya untuk menggulung atau melipat bahan kulitnya.

Sementara untuk proses menjahit sendiri, ia percayakan kepada penjahit yang memang sesuai dengan keahliannya.

Hingga sejauh ini Novi mengatakan, pemasaran yang dilakukannya hanya melalui orang-orang terdekat, aplikasi social media, dan pameran-pameran.

Tak hanya memiliki usaha craft, sebelumnya ia juga mencoba usaha pakaian muslim anak-anak, tetapi mengalami kendala dan tak disangka justru beralih pada bidang craft khususnya decoupage.

Fieqy Craft miliknya ini sudah berjalan selama tujuh tahun terhitung sejak tahun 2016 lalu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Program
Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Training
5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

Training
Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Jagoan Lokal
3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

Training
3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

Training
Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Training
Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Training
Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Program
Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Jagoan Lokal
Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Jagoan Lokal
3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

Training
Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Training
Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Program
Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com