“Permintaan terbanyak itu dari Eropa. Dalam satu bulan regulernya kita mengirim satu kontainer ke Perancis. Nah banyaknya permintaan itu juga kebetulan didorong dengan campaign green product, memanfaatkan barang bekas, recycle, reuse, reduce, upcycling itu sangat digalakkan di sana,” jelas James.
Hal tersebut yang menyebabkan produknya cepat diterima tak hanya di pasaran Eropa, melainkan juga Amerika.
“Bahkan market kita sebesar 95 persen itu ekspor, lokal hanya sebesar 5 persen dengan kita mengirim ke bar, hotel, restaurant, dan cafe,” tambahnya.
Untuk produk yang diekspornya pun bermacam-macam tergantung bagaimana permintaan buyer, dengan perbandingan kurang lebih 50:50 antara furnitur dengan patung (decoration).
Per tahunnya, James menyatakan dapat memproduksi hingga kurang lebih sebanyak 15-17 kontainer untuk kemudian dikirim kepada para buyer.
James mengatakan, omzet per tahun sekitar Rp1,5 miliar dan laba tidak perlu dihitung.
Untuk saat ini, total pekerja ada 32 orang yang terdiri dari 29 karyawan dan tiga orang staf. Promosi yang dilakukan melalui pameran offline dan pemilihan lokasi di Desa Wisata Kasongan.
“Memilih desa wisata Kasongan karena banyak gerabah kasongan, gerabah keramik, banyak buyer yang masuk di Desa Wisata Kasongan. Artinya kita membuka di sana dengan harapan buyer datang dan melihat jadi bisa mengenalkan produk,” jelas James.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.