KOMPAS.com – Meski bukan makanan khas Indonesia, nasi kebuli sangat populer di Indonesia.
Salah satu ciri khas nasi kebuli adalah taburan kismis atau kurma dan disertakannya daging kambing sebagai lauk. Tapi jangan khawatir, bagi kamu yang tak menyukai daging kambing, bisa diganti dengan ayam.
Nasi yang memiliki aroma dan rasa rempah dari Timur Tengah ini, bisa jadi pilihan untuk memulai usaha.
Baca juga: 7 Tips Sukses Membangun Bisnis Online untuk Pemula
Peluang usaha nasi kebuli cukup menguntungkan, karena banyak yang menyukainya.
Supaya tidak salah langkah, berikut ini cara memulai usaha nasi kebuli yang bisa dilakukan, seperti dirangkum dari beberapa sumber.
Komitmen menjadi kunci dalam memulai bisnis apapun. Komitmen menjadi hal penting, agar usaha tidak berhenti di tengah jalan dan bisa terus berkembang.
Selain itu, komitmen juga mampu memberikan semangat pada diri sendiri untuk melakukan yang terbaik, termasuk melayani pembeli dengan baik.
Untuk memulai usaha nasi kebuli dibutuhkan modal. Apalagi, jika kamu ingin membuka restoran.
Selain itu, kamu juga membutuhkan modal untuk bahan-bahan, gaji karyawan, serta kebutuhan operasional.
Buat perhitungan secara rinci untuk mengetahui berapa jumlah modal yang kamu butuhkan.
Selanjutnya adalah menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan. Untuk memperlancar usaha ini, pastikan bahan-bahan yang digunakan berkualitas dan fresh supaya aman dikonsumsi.
Kamu juga harus memerhitungkan berapa lama nasi kebuli bisa bertahan. Ini untuk menentukan, berapa porsi yang akan kamu sediakan dalam sehari, agar sisa nasi kebuli tak terlalu banyak dan terbuang sia-sia.
Baca juga: 3 Kunci Sukses Merintis Bisnis Kuliner, Termasuk Tak Terjebak Tren
Jika kamu berniat melakukan penjualan secara offline, maka penting untuk mencari lokasi yang strategis.
Usahakan lokasi penjualan mudah dijangkau pembeli dan memiliki tempat parkir kendaraan.
Misalnya di daerah ramai penduduk atau di pinggir jalan, apabila modal tidak mencukupi kamu juga bisa memanfaatkan garasi rumah.
Untuk meningkatkan penjualan, kamu juga bisa memasarkannya secara online melalui media sosial.
Langkah selanjutnya menetapkan harga, untuk memudahkan saat berjualan. Sesuaikan harga dengan kebutuhan bahan baku, proses pembuatan, hingga biaya lain sesuai kebutuhan.
Harga yang cocok bisa menarik banyak pembeli, kualitas yang sesuai dan selalu terjaga bisa mendatangkan pembeli setia, walaupun usaha masih terbilang baru.
Ada baiknya kamu tidak hanya menjual satu menu. Siapkan beberapa variasi menu yang bisa jadi pilihan untuk pembeli.
Biasanya, jika pembeli puas dengan rasa makanan yang dibeli, mereka akan berencana kembali lagi untuk mencoba menu lainnya.
Selain menu makanan, siapkan juga beberapa menu minuman sebagai pelengkap.
Promosi diperlukan untuk mengenalkan produk dan brand kamu. Ada berbagai strategi promosi yang bisa dilakukan, baik secara offline maupun online. Misalnya dnegan mencetak brosur, memasang banner, hingga menggunakan media sosial.
Kamu juga bisa menawarkan diskon atau promosi lainnya untuk menarik perhatian calon pembeli.
Baca juga: 4 Alasan Pentingnya Inovasi Saat Merintis Bisnis Kuliner
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.