Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bidik Orang "Healing", Ini Tips Merintis Bisnis Travel agar Semakin Moncer

Kompas.com - 19/03/2023, 14:19 WIB
Rheina Arfiana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bisnis travel belakangan ini cukup menjanjikan. Banyak kelas menengah yang gemar berwisata untuk healing maupun sekedar menghabiskan waktu.

Banyak orang yang memilih untuk tidak repot mengurus akomodasi. Karenanya mereka memilih jasa travel untuk mengurus semua yang diperlukan selama perjalanan.

Bagi kamu yang ingin memulai bisnis travel, berikut ini cara memulai bisnis travel untuk wisata yang bisa dilakukan, seperti dirangkum dari beberapa sumber.

Baca juga: 5 Langkah Memulai Bisnis Homestay di Daerah Wisata

1. Melakukan riset

Cara pertama adalah dengan melakukan riset pasar. Hal ini sangat penting untuk mengetahui apa yang sedang dibutuhkan konsumen dan siapa target pasar bisnis travel ini.

Setelah mengetahui hal tersebut, kamu bisa menentukan jenis bisnis travel apa yang akan dijalankan, misalnya tiket pesawat terbang, sewa kendaraan atau penginapan.

Selain itu, mengetahui strategi apa yang bisa dilakukan untuk menarik perhatian pelanggan.

2. Membuat profil bisnis

Cara selanjutnya ialah membuat profil bisnis travel, hal ini bertujuan untuk meyakinkan para pelanggan, lalu perkuatlah dengan membuat brand.

Baca juga: Ingin Jalankan Bisnis Desa Wisata? Ini Tips dari Kemenparekraf agar Sukses

Usahakan profil bisnis yang dibuat memiliki tampilan menarik, terlihat profesionalitas, dan menunjukkan keunggulan bisnis travel.

3. Menentukan paket bisnis

Cara ketiga dengan menentukan paket bisnis travel, hal ini diperlukan untuk menarik perhatian pelanggan karena memberikan alternatif yang mudah dan murah.

Berikan banyak pilihan paket supaya pelanggan bisa bebas memilih, misalnya paket liburan ke pulau Lombok selama 3 hari 2 malam dengan harga di bawah Rp 3 juta.

Berikan promo spesial atau tawarkan diskon apabila mengajak satu keluarga dan pastikan harga yang dibuat dapat bersaing.

4. Membuat izin bisnis

Baca juga: KemenKopUKM Dukung Kuningan Kembangkan Wisata Alam dan Agro

Selanjutnya membuat izin bisnis untuk terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan dan terlibat masalah perizinan.

Selain itu, dengan memiliki izin bisnis secara resmi bisa membantu mempunyai peluang untuk lebih berkembang.

5. Lakukan promosi

Cara terakhir yang bisa dilakukan dengan melakukan promosi secara benar, tujuannya untuk mengenalkan bisnis kepada pelanggan.

Buatlah strategi promosi untuk menarik pelanggan, seperti memasang baliho di pinggir jalan dan menyebarkan brosur. Lalu, manfaatkan media sosial untuk memasang iklan.

Selain itu, kamu bisa menawarkan potongan harga di awal pembukaan bisnis ataupun memberikan diskon di jangan waktu tertentu.

Demikian cara memulai bisnis travel untuk wisata yang bisa dilakukan, semoga bermanfat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau