Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Memulai Usaha Pupuk Organik

Kompas.com - 25/03/2023, 03:00 WIB
Rheina Arfiana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sekarang tak hanya petani yang membutuhkan pupuk, melainkan orang biasa karena tertarik untuk berkebun atau menanam tanaman di lahan rumahnya.

Pupuk sendiri memiliki beragam jenis. Pupuk yang sering diperjualbelikan adalah pupuk kimia dan pupuk organik yang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Jenis pupuk organik bisa menjadi pilihan karena ramah terhadap lingkungan dalam jangka waktu yang panjang, pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik alami, seperti limbah tumbuhan, hewan, dan lainnya yang terurai secara alami.

Oleh karena itu, usaha pupuk organik menjadi peluang yang cukup menjanjikan. Tertarik melakukannya?

Supaya tidak salah langkah, berikut tips memulai usaha pupuk organik yang bisa dilakukan, seperti dirangkum dari beberapa sumber.

Baca juga: 3 Cara Konsisten Berbisnis untuk Pengusaha Pemula

1. Melakukan riset

Tips pertama dengan melakukan riset. Tujuan riset untuk menemukan resep pupuk organik yang terbaik. Model produk harus dibuat sebelum ke tahap-tahap selanjutnya.

Untuk menjalankan usaha pupuk organik tak harus mempunyai latar belakang pendidikan mengenai pertanian dan lainnya. Kamu bisa merekrut karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan tersebut.

2. Mencari penyedia bahan baku

Tips selanjutnya mencari penyedia bahan baku karena sebelumnya sudah menemukan resep pupuk organik yang terbaik.

Carilah penyedia bahan baku yang memberikan harga terjangkau supaya mendapat keuntungan. Pastikan kamu bisa berulang kali membeli bahan baku di tempat yang sama, hal ini untuk memudahkan dalam proses produksi.

Selain itu, tetapkan berapa banyak yang akan diproduksi selama satu bulan. Tujuannya untuk memudahkan Kamu saat pembelian jumlah bahan baku.

Baca juga: 9 Tips Memulai Usaha untuk Pemula

3. Mengenali pelanggan

Tips ketiga dengan mengenali pelanggan. Pelanggan seperti apa yang berada di wilayah sekitarmu apakah lebih banyak orang yang berkebun, bertani, atau hanya hobi mengoleksi tanaman.

Mengetahui hal tersebut tentu memudahkan Kamu dalam menjual pupuk organik. Sehingga, mempermudah berapa banyak stok pupuk organik yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

4. Membuat perizinan

Tips selanjutnya membuat perizinan. Tujuannya usaha yang dikelola memiliki perizinan yang legal dan memudahkan mengedarkan produk pupuk organik lebih luas.

Selain itu, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan atau merugikan. Biasanya dalam bidang ini pengurusan perizinan bisa melalui Kementerian Pertanian dan membuat Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

5. Menentukan lokasi

Tips kelima ialah menentukan lokasi. Pilihlah lokasi yang strategis. Sediakan lahan untuk proses produksi, gudang untuk penyimpanan, dan tempat untuk berjualan.

Baca juga: 3 Karakter yang Harus Dimiliki Pengusaha Pemula untuk Sukses

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau