Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Sukses Memulai Bisnis, Awali dari Hobi hingga Ikuti Tren

Kompas.com - 09/04/2023, 03:00 WIB
Rheina Arfiana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Di era sekarang ini, peluang untuk memulai bisnis semakin besar. Akan tetapi, sebagian orang menganggap memulai bisnis menjadi langkah yang menantang.

Terlebih lagi jika belum menemukan peluang dan ide bisnis yang menarik. Namun, tidak perlu khawatir mengenai hal tersebut. Peluang dan ide bisnis bisa datang dari mana saja.

Oleh karena itu, untuk memudahkan Kamu menemukan peluang dan ide bisnis. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menemukan peluang dan ide bisnis seperti yang dilansir melalui skillacademy.com.

1. Mulai dari hobi

Hobi menjadi salah satu cara yang bisa digunakan untuk menemukan ide bisnis. Selain menjadi sesuatu yang disukai, hal tersebut bisa menjadi peluang bisnis.

Baca juga: Cara Jitu Optimalkan Performa Bisnis dengan Media Sosial

Sebetulnya tergantung dari sudut pandang dari hobi tersebut. Misalnya seperti Kamu suka mengoleksi jam tangan, kalau dilihat dari sudut pandang orang biasa ini terlihat bagian dari fashion.

Sebaliknya kalau dilihat dari sudut pandang bisnis ini terlihat sebagai ide bisnis. Ada beberapa ide yang bisa dikembangkan dari koleksi jam tangan tersebut seperti
menjadi reseller dan memperbaiki jam tangan yang rusak.

2. Menjadi solusi dari masalah calon pembeli

Selain hobi, Kamu bisa memposisikan diri sebagai seorang pembeli. Akan tetapi, sebelum melakukannya Kamu sudah mempunyai kriteria calon pembeli guna memudahkan menemukan ide bisnis yang sesuai.

Seperti yang telah diketahui kita mempunyai masalah masing-masing. Jadi, coba posisikan diri kamu sebagai seorang pembeli dan produk atau jasa apa yang diharapkan agar bisa menyelesaikan masalahmu.

Dari hal tersebut, ide bisnis yang kamu lakukan harus bisa menjadi solusi akan masalah tersebut.

Misalnya seperti sudah banyak yang menjual katering makanan, tetapi ada beberapa orang yang membutuhkan makanan sehat untuk menunjang kesehatan atau program diet mereka.

Nah, Kamu sudah menemukan masalahnya dari calon pembeli, yakni mereka ingin mengkonsumsi makanan dengan komposisi yang sehat.

Baca juga: Cara Menjaga Hubungan Baik dengan Supplier, Pelaku UMKM Wajib Tahu!

Sebagai contoh ide bisnis bisa membuat katering makanan sehat dengan memerhatikan bahan-bahan yang digunakan seperti bergizi, tinggi serat, dan tidak mengandung MSG.

3. Melakukan riset

Cara selanjutnya dengan melakukan riset. Riset dalam kasus ini tidak hanya sebatas mencari ide dari bisnis yang telah ada, tetapi bagaimana Kamu dapat mengembangkan ide-ide tersebut menjadi suatu bentuk bisnis yang unik.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat meriset ide bisnis, misalnya seperti mempelajari dari orang lain, membaca majalah, mengikuti webinar dan workshop.

Selain itu, bisa melakukan riset dengan mengamati lingkungan sekitar tempat tinggalmu.

4. Menyesuaikan dengan tren

Berikutnya mencoba untuk menyesuaikan dengan tren, hal ini menjadi salah satu cara dipakai oleh orang banyak.

Sebuah tren bisa memberikan dampak yang beraneka macam, termasuk peluang bisnis. Misalnya seperti tren makanan dessert box yang belakangan ini cukup banyak disukai masyarakat.

Baca juga: Ingin Dapat Harga Terbaik dari Supplier? Begini Cara Bernegosiasinya

Namun, menemukan ide bisnis dari tren mempunyai tantangan sendiri seperti tidak hanya kamu sendiri yang memikirkan ide bisnis tersebut. Maka, sangat penting untuk mengamati tren dengan cermat dan akurat untuk menemukan peluang.

5. Menemukan dari pengalaman bekerja sebelumnya

Cara terakhir yang bisa Kamu lakukan adalah menemukan ide bisnis dari pengalaman bekerja sebelumnya. Apabila mempunyai pengalaman bekerja, kamu bisa mencari ide dari tempat kerja sebelumnya.

Kamu bisa mengambil ide dari tempat kerja sebelumnya, misalnya mencari tahu apa saja yang menjadi kekurangan pada bisnis tersebut dan apa yang tidak dimiliki dalam produk yang mereka jual.

Setelahnya Kamu bisa menjadi orang yang memberikan hal yang tidak dimiliki dari bisnis tersebut.

Akan tetapi, Kamu juga harus tetap memiliki orisinalitas pada ide bisnis yang dilakukan. Jadi, tidak hanya menawarkan sesuatu yang tidak mereka miliki.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau