Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dagangan Diborong Pengunjung, Pelaku UMKM di Selecta Kota Batu Semringah

Kompas.com - 09/05/2023, 16:18 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Tempat wisata di Kota Batu, Jawa Timur terpantau masih ramai kunjungan meski momen Lebaran 2023 usai, pada Minggu (7/5/2023). Kondisi itu terlihat di Taman Rekreasi Selecta yang berdampak positif terhadap para pelaku UMKM.

Direktur Utama Taman Rekreasi Selecta, Sujud Hariadi mengatakan, penjualan makanan ringan tergolong lebih laris dibeli pengunjung dibandingkan dengan produk-produk lainnya.

Di dalam Selecta terdapat 12 stan UMKM. Sedangkan di bagian luar terdapat pasar dengan 190 lapak UMKM.

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Penjualan Bisnis Ritel

"Stan makanan ringan seperti korean food lebih laris dibandingkan dengan pedagang yang menjual sovenir atau buah-buahan. Kemudian seperti penjualan bunga di pasar luar cenderung stabil (tidak meningkat atau menurun)," kata Sujud pada Minggu (7/5/2023).

Omzet yang diterima para pedagang UMKM di stan dalam meningkat tiga sampai lima kali lipat setiap harinya dibandingkan hari-hari biasanya. Kondisi itu dirasakan ketika momen libur Lebaran 2023 dan setiap akhir pekan saat ini.

"Omzet setiap UMKM bisa sampai Rp 15 juta (dalam seminggu), kami sistemnya bagi hasil (30 persen untuk pihak Selecta dan 70 persen untuk pedagang)," katanya.

Kondisi ramainya stan UMKM di bagian dalam pada Minggu (7/5/2023) seiring dengan pengunjung yang datang ke Selecta mencapai sekitar 3.000 orang. Jumlah ini terbilang banyak karena pasca libur lebaran.

Kondisi cuaca yang cerah mempengaruhi tingkat kunjungan yang ada.

"Selecta ini didominasi pengunjung keluarga, mereka membawa cucu, keponakan atau anak-anaknya untuk berlibur. Jadi disini bisa seperti piknik, bawa makanan sendiri terus duduk-duduk pakai tikar. Pengunjung juga suka jajan atau makan, minum di UMKM yang ada. Dan, cuaca memang berpengaruh karena outdoor (di luar ruangan)," katanya.

Baca juga: Coba 4 Ide Peluang Bisnis Ini Buat Anda yang Hobi Makan

Salah satu pedagang di dalam Selecta, Dewi Retno Sari berjualan makanan Korean Food seperti sate lok-lok, sosis bakar dan lok-lok barbeque. Selain itu juga berjualan potato twist, crispy crinchy dan lainnya. Sedangkan 11 stan lain ada yang berjualan kembang gula, martabak, singkong keju, kue basah, burger dan lainnya.

Retno sendiri bisa mengantongi omzet sekitar Rp 1 juta sampai Rp 2 juta dalam sehari ketika akhir pekan.

"Omzet saya dalam seminggu sekitar Rp 17 juta, kalau bersihnya terima sekitar Rp 11 juta," kata wanita yang sudah berjualan sejak 2015 lalu.

Namun, menurutnya, kondisi ramai pengunjung dan pembeli di stannya masih jauh lebih baik ketika sebelum pandemi Covid-19. Saat itu, Retno bisa mengantongi uang puluhan juta rupiah dalam seminggu.

"Sebelum pandemi dulu untuk omzet lebih besar setiap minggu bisa sampai Rp 50 juta - Rp 56 juta," katanya.

Selain itu, ketika hari-hari biasa atau kerja saat ini biasanya para pedagang memilih untuk libur karena sepi pembeli dan pengunjung.

"Hanya beberapa stan yang memilih tetap buka," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau