KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) menggenjot UMKM binaannya untuk menembus pasar Internasional, salah satunya dengan mengikuti Side Event SME’s HUB ASEAN SUMMIT yang diselenggarakan pada 9 - 13 Mei 2023 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
SME’s HUB ASEAN Summit merupakan side event ASEAN SUMMIT yang secara khusus menjadi ajang kegiatan bagi para pelaku UMKM untuk memamerkan karya kreatifnya, sekaligus menjual produk unggulannya kepada para Delegasi ASEAN SUMMIT.
Total ada produk unggulan dari 8 UMKM craft dan UMKM makanan yang berasal dari RB (Rumah BUMN) Lombok Timur dan RB Klungkung, Bali, serta eksposure kegiatan CSR Pertamina.
Baca juga: Produk UMKM Rumah BUMN Pertamina Berhasil Tembus Pasar Department Store!
Melalui kegiatan kali ini, Pertamina berharap para pelaku UMKM dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal untuk bertemu dan berdiskusi langsung untuk memperluas jaringan bisnis dengan para delegasi dari negara-negara ASEAN.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan, para pelaku UMKM mendapatkan rasa semangat, percaya diri, serta optimisme yang tinggi dalam melihat peluang UMKM yang dapat menembus pasar internasional secara lebar.
“Acara ini menjadi momentum yang harus dimanfaatkan seluruh masyarakat, mengingat kegiatan yang diadakan di Daerah Pariwisata Super Prioritas ini bisa memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM Binaan Pertamina,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (9/5/2023).
Baca juga: Jangkau Pasar Global, Simak Strategi Komunikasinya
“Hal tersebut sejalan SDG’s 8, di mana perusahaan terus mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, secara intens melakukan pendampingan dan mendukung UMKM binaannya untuk memperluas pangsa pasar dengan membuktikan kualitas produk UMKM ke pasar internasional,” sambungnya.
Ada berbagai produk unggulan yang dipamerkan dalam acara ini, seperti kerajinan mutiara, anyaman bambu, kain tenun, kerajinan tangan berbahan dasar goni, kipas lukis dan aneka produk makanan khas Lombok.
Janual Aidi, owner D’etnic Istana Mutiara Lombok, mengungkapkan ajang ini menjadi kesempatan yang bagus untuk memperkenalkan produk mutiara bernuansa etnik miliknya.
“Peminat mutiara di Asia Tenggara lumayan besar, buyer kami juga sekitar 70% berasal dari Asia Tenggara seperti Brunei Darussalam, Singapura dan Malaysia, ini merupakan ajang yang tidak boleh kami sia-siakan,” ucapnya.
Baca juga: Perwira Penggerak Pertamina Belajar Membatik Bersama Teman Difablepreneur Boyolali
Ada pula UMKM EthneeQ dan Uwais Craft yang memanfaatkan sisa kain yang dikombinasikan pada produk mereka dengan tujuan untuk mengurangi limbah tekstil.
Tak hanya itu, berbagai produk makanan yang diolah tanpa menggunakan bahan pengawet atau produk kimia lainnya juga turut hadir dalam acara ini, seperti olahan rumput laut, kacang mete, sambal khas lombok, keripik pisang, black garlic, bawang nunggal yang dikombinasikan dengan madu, dan keripik bronis.
Terakhir, Fadjar berharap dengan dibawanya produk-produk UMKM ini ke luar Indonesia, dapat menjadi suatu sarana promosi yang efektif dalam memperkenalkan produk UMKM di pasar internasional.
Baca juga: Fasilitasi UMKM Masuk Pasar Digital, KemenKop UKM Akan Gelar PaDi UMKM Expo 2023
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya