KOMPAS.com – Perwira Penggerak Pertamina atau para pekerja Pertamina yang secara sukarela ikut serta dalam berbagai kegiatan sosial yang dijalankan Pertamina, baik dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) maupun program lainnya, mengikuti Workshop Sriekandi Patra Boyolali, Selasa (18/4/2023).
Workshop bertajuk Energizing Difablepreneur Community ini, menghadirkan seorang penyandang disabilitas tuna daksa asal Boyolali, Darmawan (19).
Pemuda yang akrab dipanggil Wawan tersebut merasa senang dapat menjadi pengajar keterampilan batik bagi orang lain, terutama kepada para Perwira Penggerak Pertamina.
Manager CSR PT Pertamina (Persero), Dian Hapsari Firasati, mengungkapkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh para penyandang disabilitas ini membuat ia dan rekan-rekan Perwira Penggerak Pertamina lainnya menjadi terinspirasi.
Baca juga: Produk UMKM Rumah BUMN Pertamina Berhasil Tembus Pasar Department Store!
“Alih-alih Pertamina ingin memberikan motivasi dan inspirasi kepada para penyandang disabilitas untuk dapat berdaya melalui program TJSL, namun justru kami yang banyak terinspirasi oleh keterampilan kelompok Difablepreneur yang sungguh menembus keterbatasan,” ujarnya dalam keterangan pers yang ditrerima Kompas.com, Kamis (20/4/2023).
Sari menambahkan, kegiatan ini merupakan bentuk silaturahmi sekaligus peringatan hari jadi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke-25 pada 13 April 2023 lalu.
Ia dan rekan-rekan lainnya ingin bertegur sapa sambil bertukar pengetahuan dan keterampilan dengan teman-teman difabel yang ada.
Baca juga: Pertamina Dorong UMKM Kembangkan Sistem Digitalisai Pemasaran Lewat ICRAFT 2023
Kegiatan ini juga diisi dengan sesi pengajaran terkait masalah safety (keamanan), khususnya terkait mitigasi insiden kebakaran yang mungkin dapat terjadi di lokasi workshop Difablepreneur maupun di rumah.
“Selain itu, kami juga memberikan beberapa bantuan sarana prasarana operasional kelompok Difablepreneur, di antaranya perlengkapan display produk untuk kelompok Sriekandi Patra, perlengkapan proyektor dan printer untuk kelompok Kresna Patra, serta peralatan las untuk kelompok Difabel Ampel,” tambah Sari.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan program Difableprenuer ini telah ada sejak 2018 lalu dan merupakan salah satu program TJSL unggulan yang dijalankan Pertamina bersama masyarakat di sekitar Fuel Terminal Boyolali.
Baca juga: Equinix dan Astra Bekerja Sama Dukung Transformasi Digital dan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Hingga saat ini sudah ada total sebanyak 350 penyandang disabilitas di Kabupaten Boyolali yang diberdayakan.
“Program ini terus mengalami perkembangan dengan bertambahnya jumlah kelompok difabel yang dibina, dari semula 1 kelompok menjadi 3 kelompok difabel dengan masing-masing kegiatan wirausaha,” ucap Brasto.
Tiga kelompok difabel tersebut di antaranya Kresna Patra dengan kegiatan menjahit, Sriekandi Patra dengan kegiatan membatik, dan Komunitas Difabel Ampel melalui kegiatan jasa antar (delivery) tabung gas Pertamina.
Baca juga: Bank Sampoerna Gandeng 40 Fintech hingga Koperasi untuk Dukung UMKM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.