MALANG, KOMPAS.com - Dosen Ilmu Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang, Elfi Anis Saati mampu memproduksi minuman dari sari bunga mawar. Ide produknya berawal dari dia melihat banyak bunga yang dibuang ke sungai saat panen raya di Pasuruan.
Elfi menyampaikan, dirinya telah melakukan penelitian terhadap bunga mawar pada 2002. Hasil penelitiannya menemukan bahwa mawar lokal tabur mengandung antioksidan yang bagus. Mulai dari vitamin C, minyak atsiri, antosianin hingga zink.
"Ketika diuji coba ke tikus, mawar itu terbukti mampu mencegah penyakit hati dan ginjal," kata Elfi pada Selasa (18/4/2023) saat ditemui di Kota Malang.
Baca juga: Rahasia Bikin Pelanggan Tertarik dengan Merekmu, Bisa Dicoba
Namun, Elfi baru serius berwirausaha membuat olahan minuman sari bunga pada 2017 lalu. Dia bercerita, harga bunga mawar di Pasuruan ketika panen raya sangat murah. Melihat kondisi tersebut, Elfi muncul ide untuk serius produksi minuman tersebut.
"Di sana ketika panen raya, bunga mawar 80 - 100 tangkai hanya dihargai Rp 5.000, seringkali juga dibuang ke sungai, dari situ saya berpikir bagaimana bisa dimanfaatkan menjadi minuman sehingga tidak terbuang sia-sia," katanya.
Minuman sari bunga mawarnya kini telah memiliki sertifikat halal sejak 2019. Pada 16 April 2023, produknya meraih Juara I dalam kompetisi Produk Kreatif Kabupaten Pasuruan. Kompetisi itu diikuti ratusan peserta dengan produk-produk lainnya.
Saat itu produknya harus memenuhi penilaian tiga aspek. Di antaranya, meliputi konten narasi produk, kemudian sejarah dan cerita latar belakang, hingga metode penyampaian saat presentasi.
"Jurinya ada dari perwakilan Kemenparekraf dan juga pemerintah Kabupaten Pasuruan. Alhamdulilah dapat juara pertama produk kreatif," katanya.
Baca juga: 5 Manfaat Menerapkan Affiliate Marketing untuk Bisnismu
Kini dalam sehari, Elfi mampu memproduksi 50 dus minuman sari bunga mawar. Harga setiap dus produknya yakni Rp 35.000. Dia berharap, produknya bisa menjadi ikon buah tangan dari Pasuruan.
Selain itu, produknya juga meraih berbagai penghargaan. Mulai dari Five Best Poster Product Halal Excellent at World Halal Research di Kuala Lumpur dan dirinya mendapat predikat dosen inovator terpuji dari LLDikti Jawa Timur.
Ia berharap, produknya tidak hanya menjadi keuntungan bagi dirinya saja, tetapi juga kesehatan bagi masyarakat yang mengonsumsinya. Kini dia juga telah memliki 11 pekerja yang membantu usahanya tersebut.
"Alhamdulillah juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.