Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Karakter Bisnis Bengkel Motor dan Bengkel Mobil, Apa Saja?

Kompas.com - 14/05/2023, 19:00 WIB
Rheina Arfiana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bisnis bengkel menjadi salah satu bisnis bidang perbaikan yang memiliki peluang besar dan keuntungan yang menggiurkan. Hal ini, tentu tidak disia-siakan oleh para pelaku bisnis.

Akibatnya, bisnis bengkel mudah ditemukan karena banyaknya jumlah bisnis tersebut di satu wilayah. Akan tetapi, pebisnis bengkel jarang mengetahui karakter dari bisnis yang mereka lakukan.

Sementara, karakter ini bisa memberikan dampak positif seperti membuat bisnis bengkel tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk pelaku bisnis bengkel mengetahuinya.

Baca juga: PBOIN, Wadah bagi Pelaku UMKM Bengkel di Indonesia untuk Berkembang

Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN), Hermas E. Prabowo, mengatakan, sebenarnya terdapat dua karakter yang berbeda di dalam bisnis bengkel.

1. Karakter bisnis bengkel motor

Berbicara mengenai bengkel motor biasanya bisa tumbuh dengan baik, apabila bisnis bengkelnya menyertakan sparepart.

“Jadi, bisnis bengkelnya itu mungkin porsinya 40 persen dan bisnis separepartnya yang 60 persen. Kenapa begitu? Karena hampir di semua tempat orang bisa membetulkan motor,” kata Hermas dalam acara Bronis UMKM Kompas.com, Kamis (11/5/2023).

Baca juga: Usaha Bengkel Custom Punya Peluang Cuan Besar, Tertarik Coba?

Untuk mengembangkan bisnis bengkel motor, usahakan bahwa hal utama ialah bisnis sparepart lalu bisnis bengkel motor.

Hal tersebut dilakukan supaya bengkel berjalan karena jika murni bengkel motor saja dan sparepart tidak ada, pelanggan tidak mau. Hal inilah yang membuat bengkel motor tak berkembang.

2. Karakter bisnis bengkel mobil

Hermas mengatakan, untuk bengkel mobil karakternya kemungkinan 60 persen atau 70 persen adalah kompetensi dari bengkel atau mekanik dan 30 persen dari sparepart.

“Untuk bengkel mobil, sekalipun dia sparepartnya tidak begitu kompleks kalau bengkelnya spesialis di bidang tertentu, itu bisa berkembang,” kata Hermas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau