Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2023, 15:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DARI banyak tantangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pemasaran adalah salah satunya, apalagi ke pasar internasional. Tantangan ini tak mengecualikan UMKM dari Jawa Tengah. 

Sebagai bagian dari upaya turut mendorong UMKM naik kelas, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jawa Tengah rutin menggelar Pameran UMKM Gayeng sejak 2019. Pasar yang dibidik tak lagi pasar dalam negeri saja tetapi juga internasional.

"Untuk (Pameran) UMKM Gayeng ke-5 (pada 2023) ini, perluasan pasar UMKM Jawa Tengah juga ke Singapura dan Belgia," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, Kamis (15/6/2023).

Pameran UMKM Gayeng 2023 menyertakan 75 dari 312 UMKM mitra dan binaan KPwBI Provinsi Jawa Tengah. Kriteria kurasi yang digunakan adalah UMKM dengan produk berpotensi ekspor. Produknya mulai dari kain dan fashion hingga kerajinan serta makanan dan minuman.

Tema pameran di tahun kelima Pameran UKM Gayeng adalah Go Grande. Ini merupakan kependekan dari go green, sustainable, digital, and export. Pilihan kata Grande, ujar Rahmat, merupakan gambaran harapan BI dan Pemerintah Daerah Jawa Tengah agar UMKM menjadi besar. 

Baca juga: Akankah Terjawab Tantangan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen untuk Jawa Tengah?

Menurut Rahmat, produk yang paling banyak diminati pembeli dari pameran tersebut adalah produk kerajinan. Itu mulai dari mainan kayu, produk kerajinan kerang, perkakas berbahan kayu, dan produk keramik.

"Bahkan dua UMKM Jawa Tengah sudah menjadi pemasok tetap produk ceramic homedeco dan wooden kitchenware di Bugis Junction, Singapura," sebut Rahmat. 

Hasil yang didapat dari pameran tahunan tersebut cukup menggembirakan. Hingga akhir April 2023, misalnya, sudah dihasilkan omzet senilai Rp 9,85 miliar. Sebagai catatan, pameran di Belgia masih berlangsung hingga Juni 2023. 

Selain omzet, pameran juga mempertemukan UMKM Jawa Tengah dengan pembeli potensial di mancanegara. Harapannya, pangsa pasar ekspor UMKM meningkat. Terlebih lagi, pameran ini juga menggandeng sejumlah agregator dan 16 pembeli potensial dari mancanegara. 

Rahmat menjelaskan, kemampuan UMKM meningkatkan penjualan produk ke mancanegara akan berkontribusi menekan defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit atau CAD). Semakin berdaya saing, termasuk naik kelas ke pasar internasional, UMKM akan semakin berkontribusi bagi perekonomian nasional.

"CAD yang membaik akan berdampak positif terhadap nilai tukar rupiah," imbuh Rahmat.

Ke depan, lanjut Rahmat, Pameran UMKM Gayeng dengan tema Go Grande akan berlanjut. UMKM Jawa Tengah didorong untuk menjadi ramah lingkungan (green), mulai dari penggunaan bahan dasar, proses, hingga hasil produksi yang tidak merusak lingkungan.

Baca juga: Solo Jadi Tuan Rumah Perayaan Hari UMKM Nasional 2023

UMKM Jawa Tengah didorong pula untuk berkesinambungan (sustainable). Tak hanya berproduksi, UMKM Jawa Tengah diharapkan mampu pula memperhatikan aspek sosial, performa, bahkan dampak finansial bagi lingkungannya, termasuk menjadi manfaat dan menggunakan sumber daya setempat.

Pendekatan digital pun harus menjadi landasan pemikiran UMKM. Mulai dari promosi, pemasaran, hingga pembayaran, sudah waktunya UMKM melek dan menggunakan jalan digital. 

Sebagai kolaborasi KPwBI Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, Pameran UMKM Gayeng merupakan bagian dari upaya untuk mengakselerasi kemampuan UMKM di provinsi ini melakukan ekspor.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Jagoan Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau