Dropshipper selalu menjual produk milik orang lain. Jadi sulit untuk membangun brand milik sendiri karena selalu bekerja untuk orang lain. Sayang sekali jika Anda memiliki mindset untuk selalu menjadi dropshipper karena minim modal dan risiko.
Memang membangun brand sendiri lebih berisiko, namun kemungkinan jangka panjangnya lebih baik dari dropship. Apalagi margin yang minim pada bisnis dropship membuat penghasilan sangat kecil. Kapan suksesnya?
Tugas utama dropship adalah mempromosikan produk atau jasa melalui brand sendiri. Padahal promosi yang tak sesuai dengan fakta bisa merusak reputasi bisnis tersebut. Sementara itu, proses produksi, packing, pengiriman, dan lain sebagainya banyak masalah.
Jika supplier melakukan kesalahan, maka Anda akan ikut bertanggung jawab karena berhubungan langsung dengan pelanggan. Oleh sebab itu, pemilihan supplier sangat penting dalam bisnis dropship.
Bisnis dropship selalu dijalankan secara online. Oleh sebab itu berhubungan dengan jasa pengiriman. Jika dropshipper menjual produk lebih dari satu supplier, maka pengiriman akan menjadi lebih kompleks.
Misalnya, ada pembeli yang membeli tiga produk tertentu. Ternyata produk tersebut dari supplier yang berbeda. Maka pembeli harus membayar tiga biaya pengiriman karena lokasi supplier yang berbeda-beda.
Kebanyakan pembeli keberatan dengan hal tersebut sehingga tidak jadi membeli. Jika dropshipper yang menanggung biaya pengiriman, maka Anda hanya akan mengalami kerugian. Apalagi margin keuntungan dari bisnis dropship terbilang sangat kecil.
Sisi negatif bisnis dropship yang juga tak boleh diabaikan yaitu kustomisasi yang terbatas membuat Anda menjadi tidak kreatif dan inovatif. Dropshipper hanya menjual apapun yang disediakan oleh supplier.
Kendali atas produk berada di tangan supplier sehingga tidak bisa melakukan kustomisasi. Beberapa supplier memperbolehkan kustomisasi, namun tetap kendali terbesar ada pada supplier.
Setiap jenis bisnis pasti ada sisi positif dan negatifnya masing-masing. Termasuk bisnis dropship yang sedang populer akhir-akhir ini.
Sebelum mencoba bisnis ini, sebaiknya Anda melakukan analisis dengan baik. Jangan sampai mengalami masalah yang membuat bisnis yang baru mulai dirintis justru merugi.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.