Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pos Indonesia Gaet 1,5 Juta UMKM Gabung ke Platform Digital Pos Aja

Kompas.com - 01/08/2023, 21:32 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com- PT Pos Indonesia (Persero) berhasil menggaet 1,5 juta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bergabung ke platform digital Pos Aja per Juli 2023.

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choirina menuturkan, pelaku UMKM yang telah tergabung memiliki beraneka usaha mulai dari usaha kuliner, fasyen hingga produk kriya yang didominasi oleh pelaku yang berada di Pulau Jawa.

“Kita sudah 1,5 juta pengguna UMKM. Kita sedang dorong populasi UMKM itu bisa 3 juta tahun ini,” kata dia sebagaimana dikutip dari ANTARA, Selasa (2/8/2023).

Baca juga: Bagaimana Cara Menentukan Besarnya Modal Bisnis? Ini Langkahnya

Siti Choirina menuturkan Pos Indonesia sebagai penyedia layanan logistik tertua di Indonesia itu ingin pelaku UMKM lebih cepat mengadopsi layanan digital bernama Pos Aja agar UMKM bisa lebih cepat naik kelas.

Pihaknya pun memiliki champion team yang memang bertugas untuk mendekati pelaku UMKM. Tim tersebut bersama sejumlah pihak terkait, dijelaskannya, bertugas untuk memberi pelatihan mengenai penjualan daring mulai dari cara bertransaksi di e-commerce, memasarkan produk hingga mengurus sertifikat halal.

“Kita bantu mengurus sertifikat halal karena kita punya ULBI (Universitas Logistik dan Bisnis Internasional) yang juga berfungsi untuk mengeluarkan sertifikasi halal. Bisa dibantu sampai keluar sertifikat,” ucap wanita yang akrab disapa Ana.

Tak hanya itu, Pos Indonesia juga menawarkan layanan gudang atau warehouse sebagai solusi bagi para UMKM yang selama ini kesulitan menata produknya karena tidak memiliki gudang khusus di rumah.

Baca juga: 4 Langkah Mengubah Ide Menjadi Bisnis

“Ketika mereka menggunakan layanan warehouse dari Pos Indonesia, kita pastikan produknya aman dan kualitasnya tetap terjaga. Ini juga memudahkan UMKM untuk melakukan pengiriman, ketika ada pesanan langsung dikirim dari gudang kita,” jelasnya.

Lebih lanjut Ana menyampaikan Pos Indonesia melalui Pos Aja turut menyiapkan pelaku UMKM untuk mampu menyasar pasar internasional. Memanfaatkan ratusan hub luar negeri Pos Indonesia yang terintegrasi dengan 228 negara, Pos Indonesia memberikan pelatihan khusus bagi pelaku UMKM agar lebih memahami aturan perdagangan internasional.

“Kalau tidak ada yang mengajari, mereka merasa rumit. Contoh kirim abon kan ada aneka bahan. Jika hanya mengirim produk keterangan abon saja akan ditolak, harus disebutkan abon apa karena di beberapa negara ada yang menolak impor olahan ikan dan sebagainya,” jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau