Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Christine Membangun Bisnis Biji Kopi Panggang untuk Kenalkan Toraja Sapan

Kompas.com - 05/09/2023, 21:09 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

"Jika sekarang banyak orang yang mengetahui kopi Toraja Sapan, yang mulanya memperkenalkan itu di Jakarta adalah saya, tepatnya pada tahun 2008,” lanjutnya.

Sebagai informasi, nama Toraja Sapan yang kini banyak dikenal oleh masyarakat, sebenarnya berasal dari nama seorang petani biji kopi di Toraja, ia adalah Sapan.

Lebih lanjut Christine menuturkan, Ia ingin membuat orang-orang yang menenggak kopi Toraja bukan hanya sekedar menenggak dari nama label ‘Toraja’, melainkan dapat merasakan benar-benar sensasi yang berasal dari kopi Toraja.

Selain bisa membeli biji kopi panggang yang diinginkan, para pelanggan Kawaki Roastery juga bisa menikmati langsung cita rasa kopi-kopi yang ada, di kedai yang yang tersedia di sana.

Baca juga: Cerita Teuku Bawadi Memulai Bisnis Kopi karena Suka Traveling

Bertahan dari Krisis Pandemi Covid-19

Sama seperti bisnis lainnya, Kawaki Roastery juga menghadapi tantangan untuk bertahan dari krisis pandemi Covid-19.

“Sewaktu pandemi, kita toko di sini (Pasar Santa) sempat tutup selama kurang lebih tiga bulan. Tetapi bukan berarti kita tutup sama sekali, penjualan kita tetap berlangsung hanya saja sistemnya jualan secara online di Tokopedia," jelas Christine.

Namun demikian, diakui Christine, adanya pandemi Covid-19 justru memengaruhi perkembangan bisnisnya ke arah yang positif.

Pasalnya, saat pandemi Covid-19, banyak orang yang memilih ngopi di rumah, karena tak bisa pergi ngopi di kafe.

“Alasannya, pertama karena memang dilarang jadi orang tidak bisa keluar, kedua orang jadi lebih banyak membatasi diri dari kegiatan di luar, dan ketiga karena ngopi dari rumah itu jauh lebih murah,” ungkapnya.

Baca juga: Selain Radio Antik dan Sambal Honje, Gula Semut dan Kopi Luwak Asal Cianjur Tembus Pasar ASEAN

Menjaga Kepercayaan Pelanggan

Dari berbagai lika-liku yang sudah dihadapi Christine dalam perjalanan membangun bisninya, ia menyebutkan bahwa kini penjualan roasted beans di kedainya telah mencapai lebih dari satu ton per bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com