JAKARTA, KOMPAS.com - Produk kerajinan tangan asal Indonesia punya peluang besar menembus pasar luar negeri.
Hal itu terungkap dalam webinar online bertajuk "Bedah Pasar Produk Kerajinan Indonesia Membuka Pasar Ekspor Melalui Pemanfaatan Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCE)" yang diselenggarakan Free Trade Agreement (FTA) Center Jakarta dilaksanakan pada Senin (4/9/2023).
“Produk potensial ekspor Indonesia ke Korea adalah makanan olahan, perikanan, handicraft, dan furniture. Walaupun nilai ekspor produk handicraft tidak sebesar produk perikanan dan furniture, tetapi tetap memiliki potensi besar,” ujar Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan, Korea Selatan, Reandhy Putera baru-baru ini.
Baca juga: Pemkab Sidoarjo Fasilitasi UMKM Perluas Pasar Ekspor
Tak hanya di Korea, pangsa pasar produk kerajinan lokal juga banyak diminati di Australia dan Jepang.
Kepala ITPC Osaka, Jepang, R. M. Dicky Farabi, mengatakan pangsa pasar produk kerajinan lokal di Jepang tergolong tinggi, tetapi tersaingi oleh produk ekspor dari negara tetangga.
"Negara yang menyaingi pemasaraan produk kayu di ekspor Jepang adalah Vietnam dan Filipina. Kedua negara tersebut adalah dua pesaing besar," kata Dicky.
Dicky menyebutkan, produk kayu plywood Indonesia banyak masuk ke pasar Jepang, kemudian disusul dengan tren produk berbahan dasar kulit sapi, rotan dan bambu.
"Di wilayah Jepang Barat itu di sana penduduknya agak mirip dengan penduduk di Hawaii. Sehingga produk-produk etnik atau tropis peminatnya sangat banyak," ungkap Dicky.
Biarpun kini nilai mata uang dunia mengalami fluktuasi, jalan keluar sudah dipersiapkan.
Baca juga: Pelaku Industri Furnitur Jepara Harap KTT ASEAN Buka Akses Kran Ekspor
“Saat ini mata uang Yen sedang melemah, sehingga hal ini menjadi tantangan dalam kegiatan ekspor dan pemasaran produk kerajinan, selain dari persaingan hasil produk Vietnam dan Filipina,” sambung Dicky.
Ia juga menyebutkan, untuk menanggapi hal ini, Bank Indonesia (BI) menyiasati Local Transit System, atau sistem dagang yang bisa dilakukan secara langsung antara mata uang Yen dan Rupiah.
Sementara itu, di pasar Australia, diketahui bahwa penduduk Australia suka mendekorasi ruangan. Oleh sebab itu, produk kerajinan Indonesia memiliki pangsa pasar yang cukup besar dalam hal ini.
Di kesempatan yang sama, Kepala ITPC Sydney, Christophorus Barutu kendala yang dihadapi para pelaku UKM kerajinan tangan Indonesia untuk memasuki pasar di Australia disebabkan oleh penggunaan bahan baku produksi kebanyakan berasal dari Republic Rakyat Tiongkok (RRT).
Baca juga: Tips Mendongkrak Pengembangan Bisnis Kerajinan Kayu
Dari data yang dipaparkan oleh Christophorus, total ekspor home decor Indonesia ke Australia tahun 2022 sejumlah 16.979.318 US Dollar, juga menduduki posisi ke-13 negara pegekspor home decor ke Australia di tahun yang sama.
Lainnya secara umum, beberapa hambatan dihadapi oleh para pengrajin adalah mereka harus dapat mencantumkan surat maupun keterangan produk bersifat berkelanjutan, produksi bebas kekerasan, hingga standar produksi lainnya.
Karakteristik peminat produk kerajinan Indonesia di Australia, Jepang dan Korea memiliki beberapa kesamaan.
Secara garis besar, kesamaan karakteristik itu adalah mereka memperhatikan aspek seputar produksi suatu kerajinan, kualitas, dan juga keharmonisan desain.
Orang Jepang dikenal dengan ketelitiannya, mereka sangat jeli memperhatikan cara pembuatan hingga cara perawatan dari suatu produk yang akan mereka beli.
Baca juga: Bantu UMKM Ekspor, BCA dan Kementerian Perdagangan Rancang Kurikulum Khusus
“Orang Jepang itu memang tipikal yang sangat menjaga barang yang mereka miliki, sebab dari mulanya mereka tidak melakukan snap buying atau abai membeli tanpa memperhatikan detail pembuatan, testimoni dan lainnya,” sebut Dicky.
Di sisi lain, sudah cukup banyak produk kerajinan Indonesia yang tanpa disadari turut bermain peran dalam film Korea.
“Sebenarnya sudah banyak produk Indonesia yang secara tidak langsung dipamerkan pada saat penayangan atau pengambilan gambar untuk film korea. Namun hal itu memang tidak terlalu menonjol dan tidak ditonjolkan secara terang-terangan,” kata Reandhy.
Produk kerajinan lokal yang pernah dibawa dan dipamerkan di Korea diantaranya talenan kayu, batik, anyaman rotan, keramik, lilin aroma terapi, dan beberapa produk lain berbahan dasar kayu dan rotan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.