Tangerang,KOMPAS.com - Bisnis di bidang kesehatan memiliki peluang yang menjanjikan. Tak hanya menguntungkan, bisnis ini juga memiliki manfaat untuk kesehatan masyarakat.
Seperti bisnis Muhammad Khalid (34), pria kelahiran tahun 1989 asal Kalimatan Selatan. Herbo namanya.
Herbo merupakan singkatan dari Herbal Borneo yang sudah dirintis oleh Khalid sejak 2019.
"Saya di-PHK dari perusahaan tahun 2019. Uang pesangon saya gunakan untuk memulai usaha Herbo ini," kata Khalid pada acara Bunex di ICE BSD, Sabtu (9/9/2023).
Baca juga: Pentingnya Menyusun Business Plan, Pelaku UMKM Wajib Tahu
Khalid (34) memulai usaha ini dengan uang pesangon sebesar Rp20 juta untuk keperluan membeli bahan baku dan kemasan, belum termasuk mesin pengolah.
Sebelum akhirnya berjualan Herbo, Khalid sempat iseng mengisi waktu luangnya dengan berjualan pakaian, elektronik, catering, dan buka toko.
"Saya memilih usaha ini karena di Kalimantan stok tanaman herbal melimpah. Selain itu herbal bermanfaat untuk kesehatan masyarakat dan juga memiliki expired yang panjang," jelas Khalid.
Baca juga: Cuan dari Bisnis Jual Beli ATK, Begini Caranya
Herbo memiliki beragam produk unggulan, seperti teh bajakan, teh daun kelor, kopi, dan beberapa jenis herbal lainnya.
Ketika pandemi Covid-19, banyak UMKM yang terkena dampaknya hingga tutup. Berbeda dengan Khalid yang justru meraup untung berlimpah ketika pandemi berlangsung.
Khalid (34) mengatakan, produk herbal ini dibutuhkan orang-orang waktu pandemi karena bisa menjaga daya tahan tubuh dan juga imunitas.
Baca juga: Asosiasi E-Commerce Indonesia Sebut Perlu Adanya Regulasi untuk Social Commerce
Ia memustuskan untuk menambah jumlah produksinya, menawarkan herbo ke teman-temannya dan juga menambah varian herbo. Jadi tidak hanya jahe saja, melainkan ada teh dari kelor, bajakan, hingga kopi herbal yang membantu menjaga imun tubuh.
Selain menjual produk Herbo ke teman-temannya, Khalid juga membuka reseller dan menaruh di toko oleh-oleh, bekerja sama dengan koperasi dan memanfaatkan platform online.
Sekarang Khalid dapat menjual kopi herbal sebanyak 600 kemasan per hari dengan harga Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per produk.
Baca juga: Wisata Wayang Desa Wukursari Binaan BCA Raup Omzet hingga Rp 150 Juta
‘Kemarin ada yang memesan ke kami sebanyak 1.200 kemasan herbal dari daerah Jakarta,” Kata Khalid.
Ia menambahkan, untuk saat ini dirinya sudah memiliki 500 reseller yang tersebar di seluruh Indonesia.
Khalid berharap, semoga bisnisnya dapat berkembang dan menjadi salah satu yang terbesar di Kalimantan lantaran pesaingnya masih sedikit. Bukan hanya itu, dirinya berkeinginan menjadi supply kopi ke luar daerah dan bisa untuk menembus pasar ekspor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.