JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 367.769 pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) telah terdaftar sebagai binaan Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur). Jumlah tersebut terus bertambah seiring dengan sosialisasi program pembinaan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Melalui program Jakarta Entrepreneur, pelaku UMKM dapat lebih mudah mengembangkan usahanya melalui berbagai fasilitas yang disediakan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo seperti dilansir dari Antara, Minggu.
Fasilitas yang diberikan UMKM di DKI Jakarta binaan Jakpreneur seperti mendapatkan wawasan yang luas tentang usaha dan pengembangan usahanya. Selain itu, juga diberikan sirkulasi keuangan dalam mengembangkan usaha agar lebih tertib hingga mengembangkan jangkauan pasar yang lebih besar.
Ratu menjelaskan, program pengembangan UMKM ini sejalan dengan arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang meminta agar pertumbuhan jumlah pelaku UMKM di Ibu Kota terus dipantau.
Selain itu, pemberian dukungan melalui berbagai program yang dapat menunjang keterampilan dan kemandirian dalam usahanya juga terus dilakukan.
Sinergi lintas sektor yang terus dibangun agar usaha UMKM di Jakarta dapat terus tumbuh dan berkembang dengan baik.
"Tentu saja hal ini menjadi semangat bagi kami untuk bisa terus mendampingi dan membantu mereka dalam perjalanan usahanya hingga bisa naik kelas," kata Ratu.
Hingga Sabtu (9/9) malam, data dari Dinas PPKUKM mencatat sebanyak 42.444 peserta telah melakukan pengaktifan kembali (reaktivasi) akun Jakarta Entrepreneur.
Sementara lainnya, sebanyak 235.369 pelaku UMKM telah mengikuti pelatihan, lalu pendampingan (215.404), perizinan (199.822), pemasaran (58.134), pelaporan keuangan (40.207) dan permodalan sebanyak 8.708 pelaku UMKM.
Baca juga: Kisah Soto Betawi H. Ma’ruf, dari Jualan Keliling hingga Jadi Legendaris di Jakarta
Dinas PPKUKM juga telah menyusun berbagai strategi guna mencari peluang peningkatan ekonomi, di antaranya penggunaan sistem e-order dan kegiatan pencocokan bisnis (business matching). Sampai saat ini, omset penjualan produk peserta Jakpreneur pada e-order telah mencapai Rp277 miliar lebih.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.