Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Inovasi Produk Bisnis Kuliner ala Pemilik Bakso Rusuk Joss

Kompas.com - 21/09/2023, 14:30 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.comInovasi produk menjadi salah satu upaya, agar bisnis kuliner bisa bertahan di tengah gempuran persaingan yang semakin ketat.

Kamu dapat melakukan beragam inovasi produk, seperti cara unik Isa Juarsa owner Bakso Rusuk Joss dalam melakukan inovasi dalam usahanya.

Sebelum melakukan inovasi, Isa mengaku hanya melakukan strategi di harga. Ia memberikan diskon 50 persen, 20 persen, dan gratis ongkir. Namun rupanya, hal ini membuatnya merasa lelah, karena usahanya ramai, tapi tidak ada keuntungan yang didapat.

Baca juga: Kisah Sukses Isa Juarsa Membangun Bakso Rusuk Joss hingga Punya Puluhan Cabang

“Saat pertama buka hingga bulan ketiga ramai, karena kita bakar uang memberikan diskon dan gratis ongkir. Tapi, tiga sampe empat bulan berikutnya omset kita turun karena konsumen mulai jenuh dengan strategi kita," ungkap Isa kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

"Setelah 8 bulan dari opening pertama, kita ubah strategi dengan melakukan inovasi mengikuti tren, bahkan menciptakan tren,” imbuhnya.

Isa mengungkap, ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk melahirkan inovasi baru dalam usaha kuliner.

1. Membuka kesempatan kompetisi bagi karyawan

Menurut Isa, inovasi produk tidak harus dilakukan sendiri oleh pengusaha. Tapi, para pelaku usaha, bisa memberikan kesempatan berkompetisi kepada karyawan untuk membuat inovasi menu atau produk baru.

“Saya kasih tahu ke karyawan saya, 'Tolong buat menu baru. Kalau menunya enak saya kasih Rp 500 ribu dan kalau menunya sampai viral saya kasih Rp 2 juta.',” kata Isa.

Ia meyakini, karyawan bisa mengetahui secara tepat apa yang disukai oleh konsumen, karena karyawan bersentuhan secara langsung dengan konsumen.

Jadi, coba berikan kebebasan kepada karyawan untuk menciptakan suatu inovasi produk.

Baca juga: 4 Tips Sukses Usaha Kuliner ala Isa Owner Bakso Rusuk Joss

2. Kenali kemauan konsumen

Isa mengatakan, dirinya membebaskan karyawan untuk berkreasi, baik dalam produk, penyajian, dan pengemasan, sesuai keinginan konsumen.

Kalau memang karyawan lebih tahu dan paham keinginan konsumen, maka kita harus mencoba mengaplikasikannya.

"Kita sebagai pengusaha tidak boleh memaksakan konsumen untuk mengikuti kemauan kita, tapi kita harus mengikuti kemauan konsumen," ujarnya.

3. Perhatikan usia target pasar

Bukan hanya itu, Isa juga memanfaatkan segmentasi usia untuk menciptakan sebuah inovasi. I

a memanfaatkan data dari aplikasi media sosial Instagram, untuk melihat rentang usia followers Instagram usahanya.

“Kita juga lihat data usia di Instagram, ternyata target pasar bakso kita di rentang usia 17-34 tahun," beber Isa.

"Dengan data itu, kita bisa lihat mayoritas di rentang usia tersebut senangnya apa. Biasanya di usia segitu di produk kuliner pasti ada unsur cabai, dibakar atau atraksi, dan bentuk produk yang ekstrem atau absurd,” tambahnya.

Baca juga: Bantu UKM Naik Kelas, Ninja Xpress Hadirkan Ninja Studio dan Layanan International Delivery

Sebagai pelaku usaha, Isa mengaku memiliki konsep Inovasi atau Mati. Dikatakan pria berusia 39 tahun ini, hidup tidak cukup hanya beradaptasi, harus ada inovasi, bahkan jika perlu revolusi melawan pakem-pakem yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tenun Bermotif Kekinian Sulit Diterima Pasar, Begini Solusi Pemilik Brand e-Boon

Tenun Bermotif Kekinian Sulit Diterima Pasar, Begini Solusi Pemilik Brand e-Boon

Training
Masih Ragu? Ini 3 Manfaat Menggunakan Strategi Pemasaran Konvensional

Masih Ragu? Ini 3 Manfaat Menggunakan Strategi Pemasaran Konvensional

Training
Cara Vita Lestarikan Kain Tenun Tradisional, Berinovasi dengan Motif Kekinian

Cara Vita Lestarikan Kain Tenun Tradisional, Berinovasi dengan Motif Kekinian

Jagoan Lokal
Bosan Kerja di Jakarta, Astaria Rintis Bisnis Kerajinan Eceng Gondok

Bosan Kerja di Jakarta, Astaria Rintis Bisnis Kerajinan Eceng Gondok

Jagoan Lokal
3 Alasan Anda Harus Memakai Aplikasi Pesan yang Aman untuk Bisnis

3 Alasan Anda Harus Memakai Aplikasi Pesan yang Aman untuk Bisnis

Training
3 Pemanfaatan Teknologi Digital yang Dilakukan Owner Makacha Bakery

3 Pemanfaatan Teknologi Digital yang Dilakukan Owner Makacha Bakery

Training
Cerita Mira Membangun Makacha Bakery, Berawal karena Anaknya Tak Mau Makan Nasi

Cerita Mira Membangun Makacha Bakery, Berawal karena Anaknya Tak Mau Makan Nasi

Jagoan Lokal
Usung Ramah Lingkungan, Kawedo Juice Siap Beli Lagi Botol Produknya

Usung Ramah Lingkungan, Kawedo Juice Siap Beli Lagi Botol Produknya

Jagoan Lokal
Wajib Halal Resmi Ditunda, LPPOM Dorong Pemerintah Fokus Menyelesaikan Permasalahan di Hulu

Wajib Halal Resmi Ditunda, LPPOM Dorong Pemerintah Fokus Menyelesaikan Permasalahan di Hulu

Program
Cerita Zahro Manfaatkan Arang Batok Kelapa untuk Bisnis Pakaian

Cerita Zahro Manfaatkan Arang Batok Kelapa untuk Bisnis Pakaian

Jagoan Lokal
Memberikan Voucer dapat Menguntungkan Bisnis? Simak Alasannya

Memberikan Voucer dapat Menguntungkan Bisnis? Simak Alasannya

Training
Astra Gandeng Sarinah untuk Pengembangan dan Memperluas Pasar UMKM

Astra Gandeng Sarinah untuk Pengembangan dan Memperluas Pasar UMKM

Program
Owner APRC Indonesia Ungkap Cara Menjaga Partnership dengan Pebisnis Luar Negeri

Owner APRC Indonesia Ungkap Cara Menjaga Partnership dengan Pebisnis Luar Negeri

Training
Ide Bisnis Jasa Yang Banyak Peminatnya, Ramai Terus Auto Cuan

Ide Bisnis Jasa Yang Banyak Peminatnya, Ramai Terus Auto Cuan

Training
Cerita Laily Merintis Bisnis Parfum, Berawal dari Bertemu Wisatawan India

Cerita Laily Merintis Bisnis Parfum, Berawal dari Bertemu Wisatawan India

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com