JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi masyarakat Indonesia, sambal merupakan salah satu pelengkap makanan, yang menambah kenikmatan dan kelezatan makanan.
Sambal digemari oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Tak heran jika sambal menjadi peluang usaha yang menguntungkan, karena memiliki banyak penggemar.
Evi (51), salah satu pelaku usaha kuliner dengan brand Damelecho, menangkap peluang tersebut.
Baca juga: Cerita Perjalanan Haykal Kamil Membangun Brand Fashion Muslim ZM Zaskia Mecca
Wanita kelahiran 1972 ini, memulai usahanya dengan membuat sambal di tahun 2018, ketika dirinya masih bekerja di salah satu perusahaan swasta di Karawang.
Awalnya, Evi hanya membuat sambal untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, yang harus selalu makan pakai sambal.
“Pada tahun 2018 saat saya kerja, saya sering ditugaskan ke luar kota, seperti Cirebon dan Tegal. Saya bingung, gimana caranya makan dengan sambal yang bisa tahan lama? Mulai dari situ, saya coba membuat sambal untuk diri saya sendiri,” jelas Evi saat ditemui di acara Bazar UMKM Untuk Indonesia 2023, di Sarinah, Jakarta, Jum’at (22/9/2023).
Tak disangka, banyak teman-teman yang menyukai sambal buatannya hingga pesanan datang terus-menerus.
“Karena banyak orderan yang masuk, akhirnya saya resign kerja pada tahun 2018, supaya saya bisa fokus mengembangkan usaha ini,” ujarnya.
Evi mengungkap, dirinya hanya membutuhkan modal sebesar Rp 200 ribu untuk memulai usaha sambal Damelecho ini. Dari situ, ia mampu menjual sekitar 100 lebih botol sambal per bulannya.
Sementara nama Damelecho, dikatakan Evi diambil dari bahasa Jawa.
“Damel berarti membuat, sedangkan echo itu enak. Jadi, Damelecho itu membuat produk yang enak,” tuturnya.
Baca juga: Kisah Jefri Wardana Merintis Usaha Kerajinan dari Bambu, Berawal sebagai Sampingan
Produk sambal Damelecho ada banyak varian, mulai dari sambal olahan ikan tongkol, tongkol, teri, cakalang, tuna, jambal asap, kari asap, dan sambal taucho.
Semua produk sambal olahan Evi ini, mampu bertahan hingga enam bulan.
Di tengah perjalanan usahanya, pandemi Covid-19 melanda, menyebabkan usaha sambal Damelecho terhenti.