Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Memulai Bisnis Jualan Segar, Dijamin Laris Manis

Kompas.com - 30/09/2023, 09:18 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Bersihkan semua kotoran, baik air atau tanah yang menempel pada sayuran hingga debu-debu di dalam lapak jualan. Selalu pastikan kondisi sayuran dan lapak dalam kondisi terbaik.

Selain enak dipandang, sayuran yang higienis dan lapak jualan yang bersih akan membuat kepercayaan pembeli meningkat. Dengan begitu, bukan hanya pelanggan lama yang akan makin setia belanja di lapak sayuran segar Anda, tapi juga pelanggan baru. Alhasil, cuan dari bisnis ini akan semakin bertambah.

Baca juga: 4 Ide Bisnis Pertanian Modal Kecil untung Besar

4. Tetapkan Harga Terbaik

Kesalahan dalam menetapkan harga jual bisa membuat bisnis ini merugi. Untuk itu, dalam menentukan harga jual untuk sayuran segar, ada baiknya untuk melakukan riset harga lebih dulu. Anda bisa cek harga rata-rata di pasar, supaya tidak keliru memberikan harga.

Pasalnya, selisih Rp 1.000 saja bisa bikin pembeli berpaling ke lapak yang lain dan bikin jualan sepi pembeli. Sementara harga yang murah hingga tidak masuk akal, justru bikin bisnis merugi. Jadi pastikan untuk memberikan harga terbaik dan kompetitif.

5. Berikan Pelayanan yang Memuaskan

Selain kualitas produk yang dijual, pelayanan juga jadi faktor penting yang mendukung kesuksesan dalam bisnis jualan sayuran segar. Untuk itu, pastikan untuk memberikan pelayanan terbaik dan maksimal pada konsumen.

Misalnya dengan memberikan respon positif, ramah, tanggap dan juga cekatan saat melayani konsumen yang datang, baik beli atau tidak. Selain itu, Anda juga bisa memberikan layanan tambahan seperti pesan antar langsung ke rumah pelanggan dan sebagainya.

Pelayanan yang maksimal akan memberikan kepuasan tersendiri bagi pelanggan. Hal ini tentu akan berimbas pada loyalitas pelanggan pada bisnis Anda di masa depan.

6. Siapkan Beragam Pilihan Jenis Sayuran dan Kebutuhan Dapur Lainnya

Meningkatnya kesadaran akan hidup sehat membuat banyak orang mulai mencari pilihan sayuran segar yang menarik untuk menu makanannya. Untuk itu, agar bisnis jualan sayuran segar semakin berkembang, pastikan untuk menyiapkan jenis sayuran yang beragam.

Selain sayuran, bisa juga menambahkan produk pelengkap lainnya untuk dijual. Misalnya bumbu dapur dan kebutuhan dapur lainnya. Semakin lengkap jenis sayuran segar dan kebutuhan dapur lainnya, akan membuat bisnis makin dicari. Karena pelanggan bisa belanja sayuran segar hingga kebutuhan dapur di satu tempat saja.

Agar bisnis mampu bersaing dengan kompetitor, pastikan untuk membuat perencanaan yang benar-benar matang, terutama perencanaan modal. Dengan rencana yang matang, Anda bisa lebih mudah menentukan arah tujuan bisnis kedepannya nanti.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com denganCermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau