Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Nol Rupiah, Qudsyi Membangun Bisnis Percetakan Kemasan Risepack

Kompas.com - 12/10/2023, 11:06 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisnis percetakan kemasan bisa dibilang memiliki potensi menguntungkan. Pasalnya, hampir semua usaha, terutama usaha kuliner membutuhkan kemasan.

Hal ini yang membuat Qudsyi mendirikan bisnis percetakan kemasan @Risepack.id di tahun 2019.

Sebagai penyedia layanan percetakan kemasan, Qudsyi selalu mengupayakan hasil kemasan yang berkualitas, sesuai harapan customer.

Sejauh ini, ia mengaku memanfaatkan media sosial  Instagram dan blog untuk mempromosikan dan menerima pemesanan dari customer.

Baca juga: Cerita Siswa SMA IAS Al- Jannah Merintis Bisnis Batik Ramah Lingkungan Anagata

Dia mengatakan, dirinya tidak mengeluarkan modal untuk membangun bisnisnya tersebut.

“Saya mulai bisnis ini di tahun 2019 dan itu modalnya nol,” ungkap Qudsyi kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Bisnis yang dikatakan tanpa mengeluarkan modal ini, dijalankan Qudsyi melalui kerja sama dengan beberapa pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) percetakan kamasan di Bekasi.

Ia memanfaatkan peluang dan potensi yang berasal dari sektor penghasil kemasan ini, untuk membantu meningkatkan produktivitas para pemilik percetakan.

“Di Bekasi ini ada komplek percetakan, isinya UMKM semua. Karena saya cukup menguasai digital marketing, maka saya menyediakan market dan memberdayakan mereka sebagai rumah produksinya,” lanjut Qudsyi.

Dengan berjalannya waktu, saat ini @Risepack.id sudah memiliki beberapa mitra resmi dan juga sudah memiliki mesin pencetak sendiri.

Baca juga: Kisah Gaby, Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah dari Bisnis Coffee Shop

Bertumbuh di Tengah Pandemi

Sebelum berfokus pada produk kemasan, Qudsyi juga menerima cetak undangan. Namun, adanya pandemi Covid-19 menghalau segala bentuk kegiatan masyarakat di luar ruangan, termasuk acara pernikahan yang biasanya membutuhkan undangan.

Tapi hal ini bukanlah sebuah hambatan bagi Qudsyi. Pasalnya, ketika pandemi melanda, justru kebutuhan masyarakat akan hadirnya kemasan semakin meningkat.

Adanya pembatasan kegiatan di ruang publik menjadi alasan utama produk packaging semakin diburu. Di situlah Qudsyi dibanjiri pesanan kemasan produk.

“Yang awalnya kita masih mengurus olah data untuk buat undangan, karena pandemi malah bikin kita stop produksi undangan dan lebih berfokus ke printing kemasan,” katanya.

Dari data dan pemantauan, Qudsyi mengatakan, saat ini bisnisnya sudah sangat bertumbuh dari tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Perjuangan Izma Bangun Katering Dapur Bu Sastro hingga Jadi Langganan Artis

Menerima Beragam Pesanan Packaging

Di tempat produksi, beberapa produk yang tengah digarap terdapat produk asal Perancis dan Jepang.

"Yang satu memesan kemasan untuk skincare dan yang satu lagi untuk produk kebutuhan ibu menyusui," ungkap Qudsyi.

Pemesanan pencetakan kemasan memerlukan waktu yang cukup lama, sebab harus dibarengi dengan diskusi mengenai hasil akhirnya. Para pemilik usaha biasanya mendatangi Qudsyi melalui media sosial Instagram ataupun melalui WhatsApp yang terhubung dengan tim sales.

“Biasanya customer datang ke saya melalui sosmed atau ya dari website saja, karena kita kan belum punya gerai offline-nya, maka sampai saat ini untuk mendiskusikan proses produksi sampai selesainya melalui pesan di WhatsApp,” sambung Qudsyi.

Ekspansi dan Investor

Qudsyi berharap, dirinya dapat terus mengembangkan bisnisnya.

Pertama, dia ingin dapat mengekspansi bisnisnya dengan membuka toko offline dan menantikan untuk bisa mendapatkan investor yang bisa memperkuat ekosistem bisnisnya.

Baca juga: 5 Tips Sukses Membangun Bisnis Kecantikan ala Pemilik Brand Kitschy

“Suatu saat saya mau menjual saham perusahaan, tapi sekarang pun kalau ada investor yang masuk tetap akan kami terima. Harapannya mendapat investor yang bisa memperkuat ekosistem dari bisnis kita atau strategic investor,” ujarnya.

“Kalau harapan untuk ekspansi itu juga pastinya ada. Di tahun depan, kita rencananya mau buka toko offline, agar nanti di sana customer bisa mendapatkan fasilitas konsultasi dan pemilihan bahan baku secara langsung dan lebih nyaman,” imbuhnya lagi.

Untuk menjaga kepercayaan konsumen dan meningkatkan penjualan dengan jasa dan produk dari @Risepack.id, Qudsyi memerhatikan aspek after sales kepada setiap pelanggan, dengan menjalin hubungan yang baik, serta memiliki responsibilitas terhadap produk yang dihasilkan.

Untuk saat ini, kesuksesan bisnisnya dibuktikan dengan angka pendapatan omzetnya yang mencapai empat digit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau