Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Budi Santoso Hasilkan Beragam Produk Garam Dengan Sistem Tunnel

Kompas.com - 31/10/2023, 11:15 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Garam memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab garam memiliki banyak fungsi atau kegunaan, mulai dari keperluan memasak hingga keperluan kesehatan dan industri.

Selain digunakan dalam hal masakan, garam juga bisa dimanfaatkan dalam industri kecantikan dan dimanfaatkan sebagai pembersih tubuh ataupun ramuan bath spa.

Peluang inilah yang dimanfaatkan oleh Budi Santoso selaku pemilik bisnis garam dengan jenama Kristal Kabumian.

Budi Santoso mengaku memilih bisnis ini karena ingin menjadikan garam tak sekedar sebagai bumbu masakan.

Baca juga: 4 Kiat Sukses Membangun Bisnis Ramah Lingkungan ala Owner Purunea

“Kami sengaja untuk mengembangkan garam untuk keperluan perawatan kulit,” kata Budi kepada Kompas.com saat ditemui dalam kegiatan Trade Expo Indonesia 2023 beberapa waktu lalu.

Sistem Tunnel

Untuk mengolah garam agar bisa digunakan untuk perawatan tubuh, Budi menerapkan metode tunnel.

Metode pengolahan ini diklaim bisa menghasilkan garam dengan kuantitas dan kualitas lebih baik. Proses pembuatannya yakni dilakukan dengan membuat terowongan-terowongan kecil setengah lingkaran dari bambu, yang di atasnya ditutup menggunakan plastik UV.

Sebelum menjalankan bisnis ini, dulunya dia pernah mendapatkan pelatihan dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Tegal untuk memproduksi garam dengan sistem tersebut.

“Kami diberi pelatihan untuk sistem produksinya (dengan sistem tunnel), kemudian kita kembangkan lagi,’’ sambung Budi.

Pelatihan yang telah didapatkannya pada tahun 2018 tersebut kemudian di kembangkan menjadi model bisnis yang bisa menghasilkan nilai rupiah, dan kemudian telah diresmikan jadi sebuah bisnis sejak akhir tahun 2019.

Sumber Air Laut Sebagai Bahan Utama

Budi memanfaatkan air laut selatan Pulau Jawa sebagai bahan bakunya. Hal ini dilakukan karena di area tersebut minim limbah yang bisa mengontaminasi air laut.

“Produk kita semua memang dari garam. Garam ini berasal dari air laut pantai selatan Jawa,” ungkapnya.

Baca juga: Peduli Lingkungan, Hartati Merintis Bisnis Sedotan dari Tanaman Purun

Lokasi pengambilan air laut pun tidak memiliki ketentuan tertentu, bisa diambil dari pantai apa saja sepanjang pantai itu ada di bagian selatan Pulau Jawa.

“Kami hanya menggunakan Pantai Selatan, karena pada prinsipnya kalau Pantai Selatan itu nggak harus di tempat tertentu, pantai selatan kan kontaminasinya masih minim. Kita berbeda dengan teman-teman yang ada di Pantai Pantura,” jelas Budi.

Semua Butuh Garam

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau