Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sobat Istimewa, Asa dan Upaya Pertamina Kembangkan UMKM Disabilitas

Kompas.com - 05/11/2023, 21:49 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – “Silakan dilihat,” ujar Elis Juarsih (47) seraya mempersilahkan calon pembelinya masuk. Dengan penuh senyum dan tutur kata yang halus, Elis menjelaskan dan menunjukkan aneka produk hasil rajutan. Semangat Elis tak goyah meski dirinya kesulitan berdiri.

Kedua tangan Elis memegang tongkat sebagai alat bantu berdiri. Perlahan, Elis berpindah posisi sambil menerangkan produk yang ia jual. Suaranya yang kecil masih tampak jelas terdengar.

Tak jauh dari Elis, Irma Suryati (48) duduk di kursi. Di depannya, ada tumpukan keset berbahan perca. Di samping Irma, ada tas-tas berbahan karung goni yang tergantung.

“Harganya Rp150.000. Sudah murah,” jelas Irma sambil tersenyum saat calon pembeli yang tertarik dengan tas goni produksinya. Suasana tawar menawar yang hangat berujung transaksi pun terjadi.

Baca juga: Sadar Limbah Plastik, UKM Binaan Pertamina Manfaatkan Sampah jadi Produk

Elis dan Irma adalah sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) penyandang disabilitas yang diajak berpartisipasi oleh Pertamina dalam pameran Pertamina Small Medium Enteprise Expo (SMEXPO) 2023 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta. Mereka mendapatkan stan untuk mempromosikan produk yang diproduksi oleh kelompok penyandang disabilitas.

Elis merupakan seorang tuna daksa asal Kampung Binong, Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat yang punya keahlian merajut dan tergabung dalam komunitas Merajut Asa Kita. Elis mengalami kelumpuhan akibat jatuh dari tangga di rumahnya sejak umur dua tahun. Hidup dalam keterbatasan diakuinya penuh tantangan.

Perundungan dan diskriminasi adalah konsumsinya sejak ia kecil. Perundungan di lingkungan tempatnya tinggal pun ia alami.

“Jadi bukan orang lain. Malah tetangga sendiri, misalnya habis saya lewat, (jalan yang habis saya lewati) disiram air sama tetangga,” ujar Elis saat ditemui KOMPAS.com di sela-sela acara Pertamina SMEXPO 2023.

Penyandang disabilitas tuna daksa sekaligus perajut kain, Elis Juarsih (47) menunjukkan produk fesyen buatan komunitas Merajut Asa Kita dalam Pertamina Small Medium Enteprise Expo (SMEXPO) 2023 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Elis adalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) penyandang disabilitas yang diajak berpartisipasi oleh Pertamina dalam pameran Pertamina SMEXPO sebagai penerapan program Sobat Istimewa. Mereka mendapatkan stan untuk mempromosikan produk yang diproduksi oleh kelompok penyandang disabilitas.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Penyandang disabilitas tuna daksa sekaligus perajut kain, Elis Juarsih (47) menunjukkan produk fesyen buatan komunitas Merajut Asa Kita dalam Pertamina Small Medium Enteprise Expo (SMEXPO) 2023 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Elis adalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) penyandang disabilitas yang diajak berpartisipasi oleh Pertamina dalam pameran Pertamina SMEXPO sebagai penerapan program Sobat Istimewa. Mereka mendapatkan stan untuk mempromosikan produk yang diproduksi oleh kelompok penyandang disabilitas.

Sulitnya akses transportasi dan pendidikan yang inklusif pun ia rasakan. Elis pun hanya lulus SD. Lebih dari 15 tahun, Elis banyak menghabiskan hidupnya untuk berobat ke sana ke mari demi kesembuhannya.

Namun, semangat Elis terus berkobar. Ia bukan individu yang ingin dikasihani. Kepada orangtuanya pun, Elis tegas. Ia tak ingin lagi menjalani terapi dan menjalani hidupnya yang berstatus penyandang disabilitas.

“Saya mulai merajut dari umur 17 tahun. Saya tertarik merajut untuk menghilangkan jenuh di rumah. Kan sampai umur 22 tahun, saya terapi-terapi terus. Saya lelah,” kata Elis yang sempat bercita-cita menjadi seorang dokter itu.

“Sebenarnya saya sudah menerima ikhlas. Saya tak merasa kekurangan. Hanya orang-orang di sekeliling memperlakukan saya seorang disabilitas. Sebenarnya saya bisa melakukan semua hal sendiri, mandi, masak, mencuci baju sendiri. Ibu saya tak pernah memperlakukan saya seorang disabilitas. Saya diajarkan ibu saya untuk mandiri sejak kecil,” ujar Elis.

Baca juga: Pertamina Kembali Gelar Pameran UMKM SMEXPO di 4 Kota, Catat Tanggalnya!

Kisah Elis pun dirasakan Irma. Sebagai seorang tuna daksa, Irma sedikit lebih beruntung lantaran bisa menyelesaikan pendidikan sampai tingkat sekolah menengah atas (SMA). Namun, kesempatan untuk bisa bekerja selayaknya lulusan-lulusan SMA lain tak ia dapatkan.

“Saya kan penyandang disabiltas awalnya (mulai bikin usaha) itu karena melamar kerja selalu ditolak. Saya sampai bosan 15 kali melamar selalu ditolak. Daripada saya selalu ditolak saat melamar kerja, lebih baik saya ciptakan lapangan kerja,” ujar Irma.

Irma pun mengalami kelumpuhan setelah jatuh di kamar mandi. Saat itu, Irma bersama orangtuanya menjadi transmigran dan bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit di Sumatera Selatan. Irma diketahui terserang penyakit polio.

Nasib ditolak melamar kerja pun mengubah hidup Irma. Ia memutar otak dan memutuskan untuk merintis usaha keset dari kain perca. Dari Semarang hingga hijrah ke Kebumen tepatnya di Desa Karangsari, Kecamatan Buayan, kisah sukses Irma dimulai.

Berjuang Meraih Kesetaraan dan Kesuksesan

Penyandang disabilitas tuna daksa dan pemilik merek Mutiara Handycraft, Irma Suryati (48) menunjukkan produk keset dalam Pertamina Small Medium Enteprise Expo (SMEXPO) 2023 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Irma adalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) penyandang disabilitas yang diajak berpartisipasi oleh Pertamina dalam pameran Pertamina SMEXPO sebagai penerapan program Sobat Istimewa. Mereka mendapatkan stan untuk mempromosikan produk yang diproduksi oleh kelompok penyandang disabilitas.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Penyandang disabilitas tuna daksa dan pemilik merek Mutiara Handycraft, Irma Suryati (48) menunjukkan produk keset dalam Pertamina Small Medium Enteprise Expo (SMEXPO) 2023 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Irma adalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) penyandang disabilitas yang diajak berpartisipasi oleh Pertamina dalam pameran Pertamina SMEXPO sebagai penerapan program Sobat Istimewa. Mereka mendapatkan stan untuk mempromosikan produk yang diproduksi oleh kelompok penyandang disabilitas.

Elis dan Irma satu suara soal perjuangan para penyandang disabilitas. Kesetaraan adalah kunci untuk para penyandang disabilitas untuk maju dan berdaya. Di sisi lain, menurut Elis dan Irma para penyandang disabilitas juga perlu punya semangat untuk meningkatkan taraf hidup.

Perjuangan Elis dan Irma terukir dalam sejarah hidupnya. Elis memulai hidup sebagai perajut kain, sedangkan Irma memutuskan untuk menjadi social entreprenurship. Mereka juga sama-sama aktif memperjuangkan nasib para penyandang disabilitas.

Elis bersama para penyandang disabilitas di Kampung Binong memproduksi aneka produk fashion seperti cardigans, outer, sepatu bayi, rompi, dan lainnya. Dalam satu bulan, Elis bisa meraup pendapatan Rp1 juta di luar kesibukannya mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas.

“Saya juga bisa menjahit, merajut, makrame. Saya tak pernah puas terhadap satu ilmu,” ujar Elis yang sempat bercita-cita menjadi dokter itu.

Baca juga: Pertamina Gelar UMK Academy 2023 untuk Dorong UMKM Naik Kelas

Irma pun demikian. Kegigihannya dan perjuangannya untuk bisa hidup setara membuahkan hasil meski dipandang sebelah mata. Kini, Irma memberdayakan 300 penyandang disabilitas yang tersebar di Cilacap, Banjarnegara, Banyumas, dan Kemumen dan untuk mendukung produksi produk Mutiara Handycraft.

“Dari SD, SMP sering di-bully. Saya punya prinsip bahwa saya harus berubah. Siapa yang bisa mengubah? Ya diri saya sendiri. Kalau saya tak berubah, hidup saya tak akan berubah. Lahir dari orangtua tak mampu, didiskriminasi, di-bully. Semakin banyak tekanan, itulah kekuatan saya,” ujar perempuan dua bersaudara itu.

Produk para penyandang disabilitas dari komunitas Mutiara Handycraft yang dipamerkan di Pertamina Small Medium Enteprise Expo (SMEXPO) 2023 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Mutiara Handycraft merupakan UMKM penyandang disabilitas yang menerima manfaat program Sobat Istimewa dari Pertamina yakni diikutsertakan pameran Pertamina SMEXPO 2023. Mutiara Handycraft mendapatkan stan untuk mempromosikan produk yang diproduksi oleh kelompok penyandang disabilitas.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Produk para penyandang disabilitas dari komunitas Mutiara Handycraft yang dipamerkan di Pertamina Small Medium Enteprise Expo (SMEXPO) 2023 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Mutiara Handycraft merupakan UMKM penyandang disabilitas yang menerima manfaat program Sobat Istimewa dari Pertamina yakni diikutsertakan pameran Pertamina SMEXPO 2023. Mutiara Handycraft mendapatkan stan untuk mempromosikan produk yang diproduksi oleh kelompok penyandang disabilitas.

Mutiara Handycraft saat ini bisa memproduksi 50.000 keset dan 5.000-10.000 tas goni. Pemasaran produk Mutiara Handycraft pun tak main-main. Produknya sudah melintasi berbagai benua seperti Australia, Jepang, dan Dubai.

Produk Mutiara Handicraft pun berjaya di pasar domestik. Produknya tersebar di berbagai pasar tradisional kota-kota besar dan memiliki 300 reseller. Bagi Irma, pasar domestik juga penting untuk digarap.

Baca juga: Pertamina Hadirkan 19 UMKM Binaan di Kebumen International Expo

Omzet Mutiara Handycraft pun cukup fantastis. Irma bisa meraup omzet mulai dari Rp600 juta hingga milyaran tergantung order yang masuk setiap bulannya.

Pemberdayaan UMKM yang Inklusif bersama Pertamina

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (tengah) saat peresmian SMEXPO 2023. KOMPAS.COM/YOGARTA AWAWA PRABANING ARKA. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (tengah) saat peresmian SMEXPO 2023.

PT. Pertamina terus berkomitmen mengambil peran penting dalam pemberdayaan UMKM yang inklusif. Pertamina memiliki sejumlah program yang mengeskalasi taraf hidup dan kemandirian komunitas penyandang disabilitas.

“Kami memiliki program Sobat Istimewa untuk meningkatkan inklusivitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), khususnya dari sahabat disabilitas,” ujar Nicke dalam kick off Pertamina SMEXPO 2023 di Grha Pertamina, Jakarta Pusat, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Saat Sriekandi Patra Bangkitkan Semangat Hidup Penyandang Disabilitas

Nicke menyebutkan, kualitas produk buatan pelaku UMKM penyandang disabilitas bisa mampu ekspor. Nicke mencontohkan produk Irma yang mampu mengekspor produk kerajinan kain perca hingga ke Malaysia.

Nicke menyebutkan, Pertamina memiliki tujuan untuk melakukan pemberdayaan UMKM yang inklusif dengan memberikan tempat dan kesempatan yang sama, khususnya kepada perempuan dan sahabat disabilitas.

Pada Pertamina SMEXPO 2023, ada enam UMKM inklusi yang yaitu Kresna Patra, Safina Quilt, Merajut Asa Kita, Rumah Jahit Lestari, Mutiara Handycraft, dan Batik Sasambo.

Hingga saat ini, Pertamina telah melakukan pembinaan terhadap 66.000 UMKM di Indonesia. Sebanyak 50 persen dari UMKM binaan Pertamina merupakan pelaku UMKM perempuan.

Pengunjung memadati acara Pertamina Small Medium Enteprise Expo (SMEXPO) 2023 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Pertamina SMEXPO 2023 mengangkat tema ?Melangkah dari Lokal ke Global? dan digelar secara daring dan luring di empat kota di Indonesia. Sejumlah produk buatan penyandang disabilitas dipamerkan dan dipromosikan dalam pameran Pertamina SMEXPO 2023.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Pengunjung memadati acara Pertamina Small Medium Enteprise Expo (SMEXPO) 2023 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Pertamina SMEXPO 2023 mengangkat tema ?Melangkah dari Lokal ke Global? dan digelar secara daring dan luring di empat kota di Indonesia. Sejumlah produk buatan penyandang disabilitas dipamerkan dan dipromosikan dalam pameran Pertamina SMEXPO 2023.

Untuk pemberdayaan penyandang disabilitas, Pertamina telah memberdayakan 500 Sobat Istimewa agar mereka bisa semakin percaya diri, berdaya guna, dan mandiri. Mereka telah menerima pendidikan dan pelatihan keterampilan dalam industri fesyen, makanan, serta kerajinan.

Untuk penyediaan modal UMKM, Pertamina mengucurkan dana bergilir Rp 170 miliar setiap tahun. Dana disalurkan melalui program Pendanaan Usaha Menengah dan Kecil (PUMK) yang penyalurannya disinergikan dengan Bank BRI.

“Jadi, total dana yang dikeluarkan Pertamina untuk pemberdayaan UMKM setiap tahun lebih dari Rp 500 miliar. Hal ini membuktikan besarnya komitmen Pertamina terhadap pengembangan UMKM,” kata Nicke.

Baca juga: Ubah Ladang Tebu jadi Homestay, Desa Ini Raup Pendapatan hingga Rp867 Juta

Untuk mewujudkan dukungan positif tersebut, Pertamina memberikan ruang bagi UMKM, termasuk binaan inklusi Pertamina 'Sobat Istimewa', untuk menampilkan produk kreatif mereka lewat Pertamina Small Medium Enterprise atau Pertamina SMEXPO 2023.

Pertamina SMEXPO 2023 mengangkat tema “Melangkah dari Lokal ke Global” dan digelar secara daring dan luring di empat kota di Indonesia, yakni Jakarta (Gandaria City), Balikpapan (Pentacity Mall), Semarang (Paragon City Mall), dan Pekanbaru (Sentra Komersial Arengka/SKA Mall).

Sejumlah stan yang diisi oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) disabilitas dalam acara Pertamina Small Medium Enteprise Expo (SMEXPO) 2023 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Pertamina SMEXPO 2023 mengangkat tema ?Melangkah dari Lokal ke Global? dan digelar secara daring dan luring di empat kota di Indonesia. Sejumlah produk buatan penyandang disabilitas dipamerkan dan dipromosikan dalam pameran Pertamina SMEXPO 2023.
KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Sejumlah stan yang diisi oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) disabilitas dalam acara Pertamina Small Medium Enteprise Expo (SMEXPO) 2023 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Pertamina SMEXPO 2023 mengangkat tema ?Melangkah dari Lokal ke Global? dan digelar secara daring dan luring di empat kota di Indonesia. Sejumlah produk buatan penyandang disabilitas dipamerkan dan dipromosikan dalam pameran Pertamina SMEXPO 2023.

Acara yang digelar selama enam hari sejak Selasa (31/10/2023) ini merupakan ajang pameran tahunan untuk UMKM binaan Pertamina. Pameran daring akan berlangsung selama setahun ke depan.

Nicke melanjutkan, SMEXPO 2023 melibatkan 200 UMKM pada pameran luring dan 1.000 UMKM pada pameran daring melalui platform virtual di smexpo.pertamina.com.

Pelaku UMKM yang mengikuti pameran ini merupakan UMKM binaan Pertamina yang telah lolos proses kurasi. Nicke berharap, total transaksi SMEXPO 2023 dapat melampui jumlah transaksi langsung on the spot pada pameran tahun lalu yang mencapai Rp10 miliar.

Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) and Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) Management Pertamina, Fajriyah Usman mengatakan Pertamina senantiasa menekankan aspek inklusivitas dalam melaksanakan program pembinaan UMKM.

Baca juga: Pertamina Fasilitasi 50 UMKM Binaan untuk Dapat Sertifikat Halal

Fajriyah mengatakan, aspek inklusif sangat penting agar Sobat Istimewa dan pelaku UMKM perempuan bisa mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengikuti pelatihan, pendanaan, serta pemasaran produk UMKM.

Program Sobat Istimewa, lanjut Fajriyah, telah dijalankan di daerah operasional Pertamina di seluruh Indonesia. Saat ini, terdapat 500 Sobat Istimewa yang dibina oleh Pertamina Group. Bahkan, 100 Sobat Istimewa telah memiliki pekerjaan, baik memiliki usaha mandiri maupun diserap industri terkait.

“Saya berharap, program Sobat Istimewa dapat membuat penyandang disabilitas menjadi mandiri dan terus berkarya,” ujar Fajriyah.

Asa Sobat Istimewa

Pengunjung memadati acara Pertamina Small Medium Enteprise Expo (SMEXPO) 2023 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Pertamina SMEXPO 2023 mengangkat tema ?Melangkah dari Lokal ke Global? dan digelar secara daring dan luring di empat kota di Indonesia. Sejumlah produk buatan penyandang disabilitas dipamerkan dan dipromosikan dalam pameran Pertamina SMEXPO 2023.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Pengunjung memadati acara Pertamina Small Medium Enteprise Expo (SMEXPO) 2023 di Mal Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta, Sabtu (4/11/2023). Pertamina SMEXPO 2023 mengangkat tema ?Melangkah dari Lokal ke Global? dan digelar secara daring dan luring di empat kota di Indonesia. Sejumlah produk buatan penyandang disabilitas dipamerkan dan dipromosikan dalam pameran Pertamina SMEXPO 2023.

Program Sobat Istimewa yang disediakan oleh Pertamina sudah diikuti oleh Elis dan Irma selama mengembangkan usahanya. Sobat Istimewa dirasakan menambah kepercayaan diri, kemampuan, dan pertumbuhan usaha mereka.

Elis mendapatkan dukungan dari Pertamina seperti pelatihan promosi produk, pengelolaan keuangan, dan bantuan promosi seperti mengikuti pameran-pameran UMKM sejak menjadi binaan Pertamina pada tahun 2001. Omzet penjualannya pun selalu meningkat berkat Pertamina.

“Setiap ikut pameran Pertamina itu alhamdulillah habis. Produk kami banyak disukai orang. Kemarin pas pembukaan SMEXPO di Grha Pertamina, langsung ludes. Setelah bergabung dari Pertamina, omzet selalu meningkat,” kata Elis.

Baca juga: UMKM Pertamina Sasar Pasar Global Lewat SME’s HUB ASEAN SUMMIT 2023

Irma pun gembira usahanya bisa menjadi binaan Pertamina. Produk Mutiara Handycraft diikutsertakan oleh Pertamina ke dalam pameran Kebumen International Expo 202, Trade Expo 2023 dan Pertamina SMEXPO 2023. Selain itu, Pertamina juga memberikan pelatihan pemasaran digital, pelatihan produksi, dan diberikan mesin jahit untuk komunitas penyandang disabilitas Mutiara Handycraft.

Selama ikut pameran Trade Expo 2023, Mutiara Handycraft bisa mendapatkan transaksi Rp600 juta untuk dikirim ke Malaysia dan Nigeria. Selain itu, Irma juga mendapatkan potential buyer dari salah satu perusahaan mobil multinasional senilai lebih dari lebih Rp5 miliar untuk pesanan tas goni di Pertamina SMEXPO 2023.

“Pameran Pertamina SMEXPO 2023 membuka dan memperluas jaringan pemasaran Mutiara Handycraft. Semoga nanti bisa diajak pameran ke luar negeri supaya Mutiara Handycraft bisa go global,” ujar Irma.

Elis bersyukur bisa diberikan kesempatan berkolaborasi dengan Pertamina dalam upaya mengangkat derajat penyandang disabilitas. Elis juga berterima kasih atas upaya Pertamina dalam menjalankan program Sobat Istimewa untuk membina UMKM disabilitas.

“Sebagai disabilitas itu sangat bahagia karena kami tak minta dikasihani tapi diberikan kesempatan untuk hidup setara,” kata Elis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com