KOMPAS.com - Menjalankan usaha skala kecil dengan memanfaatkan produk herbal masih banyak diminati masyarakat Indonesia. Produk herbal dinilai sebagai bahan yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh dan sifatnya alami tanpa proses pengolahan dengan mesin dan adanya zat tambahan.
Salah satu produk minuman herbal yang ditampilkan dalam pameran Trade Expo Indonesia (TEI)2023 di International Convention Center (ICE) BSD, Banten beberapa waktu lalu memikat perhatian banyak pengunjung.
Produk herbal yang dimaksudkan adalah produk dari Berkat Uhat Kayu Herbal milik Heni Wijiastuti. Ia membawa produknya yang khas dari Kalimantan Tengah untuk dipamerkan dalam pameran bertaraf internasional.
Mulanya, Heni adalah seorang pendatang di wilayah Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Pada saat itu, dia melihat di hutan tradisional di Kalimantan Tengah memiliki banyak tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk herbal, tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal oleh warga lokal di sana.
Baca juga: Kisah Sukses Irena, Bawa Minuman Cokelat asal Jawa Timur ke Amerika Serikat
Melihat adanya potensi besar itu, Heni memilih untuk mulai menjalankan usahanya walaupun mulanya tak diterima oleh warga sekitar.
“Orang-orang di sana kebanyakan hanya memanfaatkan untuk berjualan, dapat keuntungan, kemudian mencari bahan baku lagi untuk berjualan lagi, seperti itu saja,” kata Heni kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
“Saya melihat ini menjadi potensi bisnis. Tapi, selain saya memanfaatkan ini untuk mencari keuntungan, saya juga berpartisipasi untuk melindungi tanaman ini dengan cara memenuhi perizinan,” tambah Heni.
Produk yang dipamerkan Heni dalam pameran TEI tahun ini berupa teh bawang dayak, teh bajakah, teh pasak bumi, dan bawang dayak serut.
Saat dijumpai Kompas.com dalam pameran TEI tersebut, Heni mengungkapkan darimana dia memperoleh bahan-bahan baku produk herbalnya tersebut.
Baca juga: Kisah Aan Membangun Bisnis Threeyana Decoupage, Awalnya Iseng Unggah Status
Dia mengatakan jika dia mendapatkan bahan baku batang pohon bajakah dari hutan tradisional di Kalimantan. Pohon ini bukan termasuk jenis pohon yang sudah dikembangbiakkan, tetapi masih hidup dan tumbuh secara liar di hutan tradisional Kalimantan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.