KOMPAS.com - Batik menjadi salah satu seni budaya Indonesia yang telah diakui dunia dan memiliki nilai seni yang tinggi.
Salah satu perajin batik di Indonesia yang sukses yaitu Santoso Hartono, pengrajin batik dari Kecamatan Lasem, Jawa Tengah.
“Saya memulai usaha ini sejak tahun 2005 sejak Presiden Indonesia Keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan batik sebagai pengganti resmi pakaian jas,” kata Santoso (55) seperti yang diterima Kompas.com ketika wawancara online melalui videocall Whatssapp pada Senin (6/11/2023).
Baca juga: Tips Menjaga Loyalitas Konsumen ala Pemilik Bisnis Kuliner Ayam Hijrah
Kini, Santoso sukses memberdayakan 80 perajin dan 250 ibu rumah tangga di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Lasem, Pamotan, dan Pancur.
Mau tahu apa saja tips yang dimiliki Santoso hingga sukses seperti saat ini? Simak empat tips sukses Santoso sebagai pengrajin batik.
Kamu sebagai seorang pengusaha atau perajin batik kamu harus tetap memiliki jiwa yang jujur dan penuh senyum.
Baca juga: Cerita Santoso Usaha Batik Lasem, dari Modal Rp 15 Juta Sukses Beromzet Ratusan Juta
Santoso mengatakan, sebagai perajin harus memiliki kejujuran dan ramah senyum agar konsumen mau mempromosikan produkmu ke teman-temannya secara sukarela.
Tips yang kedua yaitu, sebagai perajin kamu harus bisa melayani konsumen dengan segala kerendahan hati.
“Kalau ada pembeli yang datang dan kita sebagai owner ada di situ, jangan diserahkan ke karyawan, harusnya kita yang melayaninya. Karena biasanya mereka membeli karena ingin berbincang dengan kita atau negosiasi dengan pemilik langsung,” tutur Santoso.
Baca juga: Mural: Tugas dan Kiat Sukses Menjadi Mural Artist
“Kamu juga harus melayani pembeli dengan rendah hati. Misalnya, kamu bisa memberikan potongan harga atau menurunkan harga saat negosiasi, sehingga konsumen senang dan mau memberikan testimoninya ke orang lain,” tutur Santoso lagi.
Sebagai perajin batik, kamu harus berani memasukkan ide-ide dan kreatifitasmu dalam membuat sebuah batik.
“Kita kan kerajinan handmade jadi harus sering membuat inovasi untuk menjadi daya tarik sendiri, misalnya dengan memberikan gambar naga agar tidak monoton. Jadi, kita inovasi untuk bisa membuat corak lain dengan pakem motif warna khas Lasem” kata Santoso.
Baca juga: Ingin Buka Usaha dari Rumah? Simak Untung Ruginya Lebih Dulu
Tips yang terakhir yaitu memilih pemasok yang baik dan jujur. Hal ini untuk mempertahankan kualitas batik yang kamu buat.
“Saat ini saja kita masih bergantung pada barang impor seperti pewarna dan kainnya. Kalau kita berganti-ganti pemasok kita tidak akan tau kualitas pemasok baru seperti apa,” ujar Santoso.
Selain itu, kamu juga harus memupuk ikatan kekeluargaan dan kepercayaan kepada pemasok, jangan sampai kamu hanya beli putus secara terus menerus pada pemasok yang berbeda-beda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.