JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop-UKM) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) perdana terhadap pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), khususnya pada tahun pendanaan 2023.
Deputi Usaha Mikro KemenKop-UKM, Yulius menyampaikan, dari monev yang dilakukan diketahui bahwa penyaluran KUR tahun 2023 masih belum mencapai target pada beberapa sektor UMKM.
“Target penyaluran KUR untuk sektor UMKM produksi senilai 60 persen masih belum tercapai dikarenakan masih ada pelaku UMKM yang masih terdampak covid-19. Mereka masih membenahi diri untuk bisa bangkit,” sebut Yulius, Kamis (7/12/2023).
Baca juga: Permudah UKM Ekspor, BCA Salurkan KUR ke PT Indonesia Bisa Ekspor
Pihaknya melihat, UMKM sektor produksi memerlukan waktu dan upaya yang lebih besar untuk kembali bangkit ketimbang UMKM sektor perdagangan.
Kepala Bidang Peningkatan Akses Pembiayaan Usaha Mikro KemenKop-UKM Subkhan Subkhi, menambahkan detail mengenai UMKM sektor produksi yang digencarkan untuk mendapatkan KUR. Sektor prioritas tersebut adalah sektor produksi 4P (pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan).
“Sektor 4P ini mendapat perlakuan khusus, di mana mereka dapat mengakses KUR hingga empat kali, sedangkan di luar sektor itu hanya bisa dua kali,” tandas Subkhan.
Baca juga: Penyaluran KUR di Aceh Periode Januari-Agustus 2023 Lampaui Target