Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Khoirunisa, Resign dari Konsultan IT Lalu Usaha Dekorasi Vas Bunga

Kompas.com - 31/12/2023, 20:00 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pada tahun 2020 tatkala Indonesia di landa Pandemi Covid-19, banyak masyarakat Indonesia yang mencoba mengisi waktu luang ditengah kebijakan lockdown pada suatu daerah.

Seperti yang dilakukan oleh Khoirunisa Prawita Sari. Ia memulai usaha pada tahun 2020 dengan fokus menjual tanaman hias yang sedang diminati masyarakat Indonesia saat itu.

“Saat ini saya mencoba ke ranah usaha yang lebih besar, yaitu item dekorasi rumah yang bertahan hingga saat ini. Hal ini karena, fashion saya itu bukan di merawat tanaman jadi saya tidak berkembang di bisnis tanaman hias tersebut,” kata Khoirunisa saat diwawancara Kompas.com melalui Whatsapp pada Selasa (26/12/2023).

Baca juga: 5 Cara Mengenal Target Pasar untuk Berbisnis

Putuskan Resign Pada tahun 2019

Sebelum memulai usaha pada tahun 2020 dengan nama Kayahutan, Khoirunisa pernah bekerja menjadi pegawai konsultan IT.

“Saya putuskan resign pada tahun 2019. Lalu akhirnya menjadi ibu rumah tangga dan kebetulan saya sangat suka dengan dekorasi rumah, saya coba lah untuk menjual tanaman hias dahulu,” tuur Khoirunisa.

Khoirunisa memulai usaha jual tanaman hias hanya dengan modal sebesar Rp 500.000 untuk keperluan beli tanaman hias.

Baca juga: Libur Nataru, Pedagang Alun-Alun Kota Batu Khawatir Cuaca Pengaruhi Omzet

“Saya tawarkan tanaman hias ke teman dekat, lalu coba pasarkan lebih luas menggunakan instagram. Saat itu respon pembeli di instagram sangat bagus,” ucap Khoirunisa.

Mulai Usaha Potery

Tak berlangsung lama, Khoirunisa memantapkan pilihan barunya dalam menjalankan usahanya, yaitu mencoba memulai usaha dekorasi rumah, seperti pembuatan vas bunga dan item dekorasi lainnya.

“Saat ini kita juga merambah ke art koleksi, seperti lukisan-lukisan yang bertekstur,” ungkap Khoirunisa.

Produk Kayahutan, Khoirunisa Prawita Sari (2)Nur Wahyu Pratama Produk Kayahutan, Khoirunisa Prawita Sari (2)

Seni art yang dimiliki Khoirunisa berawal dari ketertarikan dirinya terhadap seni. Ia mencoba memenuhi apa yang dibutuhkan pasar.

Baca juga: Kunci Sukses Ekspor, Simak Tipsnya dari CFO PT. Sport Glove Indonesia

“Semakin banyak permintaan pasar maka akan semakin banyak memberdayakan para pengrajin sehingga kita bisa memberikan dampak sosial kepada masyarakat sekitar juga,” tutur Khoirunisa.

Per Desember 2023, total pengrajin yang sudah diberdayakan oleh Khoirunisa yaitu sebanyak 13 orang dengan 70 persen laki-laki dan sebanyak 30 persen perempuan. Ia mampu memproduksi vas bunga sebanyak 2.000 pcs dalam setiap bulannya.

Produk Kayahutan, Khoirunisa Prawita SariNur Wahyu Pratama Produk Kayahutan, Khoirunisa Prawita Sari

Meskipun demikian, Khoirunisa mengeluhkan menurunnya minat pasar saat bulan Mei tahun 2023 kemarin. Karenanya, ia menurunkan jumlah produksi hingga 1.000 pcs per bulan saja supaya tidak terlalu banyak biaya produksi yang keluar sementara pemasukan tidak ada.

Baca juga: Dorong Ekspor, LPEI Gandeng Asuransi Asei

Terlalu Bergantung pada Permintaan Pasar

Khoirunisa mengungkapkan, dirinya memiiki suatu tantangan dalam menjalankan usaha Kayahutan, seperti terlalu bergantungnya bisnis terhadap permintaan pasar.

“Jadi kalau kita tidak bisa mendorong pasar untuk meminta pesanan kita akan goyang dan tidak mungkin kita memecat para pengrajin. Pasar kita belum terlalu luas dan terlalu terkenal,” tutup Khoirunisa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau