Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Peluang Bisnis Ekspor Daun Pisang

Kompas.com, 6 Januari 2024, 11:17 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Di luar negeri, terutama di negara-negara seperti Jepang, Cina, hingga Amerika daun pisang termasuk hal yang cukup sulit ditemui. Kalaupun ada, harganya pun cukup mahal kisaran ratusan ribu per lembarnya jika dikonversi ke rupiah.

Hal ini karena budidaya pohon pisang di negara-negara tersebut sangat sulit dilakukan karena kendala cuaca.

Bayangkan jika daun pisang yang ada di kebun belakang rumah bisa dijual per lembarnya dengan mata uang asing. Bukankah ini bisa jadi ide bisnis yang akan sangat menguntungkan? Apalagi, jika Anda punya koneksi yang bisa membantu ekspor daun pisang tersebut.

Tertarik dengan peluang bisnis ekspor daun pisang yang menjanjikan? Dikutip dari Cermati.com, kenali dulu peluang menariknya dalam ulasan berikut ini:

1. Harga Daun Pisang Per Lembar Sangat Tinggi di Luar Negeri

Daun pisang kini mulai dilirik untuk dijadikan komoditi ekspor karena dianggap memiliki potensi atau nilai jual yang terbilang tinggi. Di tahun 2020 silam, ide bisnis ekspor daun pisang sempat muncul dan menghebohkan masyarakat.

Pasalnya, nilai ekonomis daun pisang terbilang cukup tinggi. Di saat itu, daun pisang yang dijual di Jepang bahkan sempat menyentuh angka delapan ratus ribuan per lembarnya.

Meski kini harga daun pisang tidak setinggi di tahun 2020 lalu, namun harga per lembarnya masih cukup tinggi. Jika dikonversikan ke rupiah, harganya berkisar antara Rp 278.000 sampai Rp 321.000.

Sementara di Amerika Serikat, harga jual per lembar daun pisang berada kisaran USD 13 sampai USD 18. Kalau dirupiahkan sekitar Rp195.000 sampai Rp270.000. Cukup menguntungkan, bukan?

2. Stok Daun Pisang Melimpah

Menurut data yang dirilis Atlas Big, Indonesia merupakan negara di posisi ketiga sebagai penghasil pisang terbanyak di dunia. Setidaknya, ada sekitar 7,2 juta ton lebih pisang yang telah dihasilkan petani di Indonesia.

Bayangkan berapa banyak daun pisang yang dihasilkan dari pohon pisang yang dipanen tersebut? Hal ini membuat persediaan daun pisang sangat melimpah ruah, bahkan seringkali terbuang sia-sia.

Daripada dibuang dan hanya jadi kompos, bukankah akan lebih cuan jika diekspor ke luar negeri? Ketika dikelola dengan baik, tentu akan membuat peluang bisnis ekspor daun pisang ke luar negeri semakin terbuka lebar.

3. Harga Daun Pisang Sangat Murah di Dalam Negeri

Di luar negeri harga daun pisang terbilang mahal hingga mencapai ratusan ribuan per lembarnya. Alasannya karena pohon pisang cukup sulit ditemukan dan hanya bisa diimpor dari negara lain.

Sementara di dalam negeri, harga jual daun pisang terbilang sangat murah karena stoknya yang melimpah. Bahkan hampir tiap rumah di desa punya pohon pisang sendiri karena memang mudah dibudidayakan.

Umumnya daun pisang dijual per kilo dengan harga kurang lebih sekitar Rp4.000 - Rp5.000 saja. Dalam satu kilogram daun pisang tersebut, biasanya terdapat 3 atau 4 lembar daun pisang tergantung ukurannya.

Bandingkan dengan harga per lembar daun pisang di luar negeri yang mencapai ratusan ribu. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa ekspor daun pisang ke luar negeri bisa jadi peluang bisnis menguntungkan. Apalagi jika dikelola dengan serius dan penuh perhitungan.

Baca juga: Bisnis Makanan Tradisional: Peluang, Kisaran Modal dan Tipsnya

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau