Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Mengenal Jenis Kain sebelum Memulai Bisnis Fesyen

Kompas.com - 13/01/2024, 11:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Perkembangan bisnis fesyen dari waktu ke waktu kian pesat. Jangan heran jika kini mulai banyak bermunculan desainer busana baru yang memiliki gaya dan ciri khas yang berbeda.

Namun, ternyata kesuksesan para desainer fesyen bukan dari gaya busananya saja, tapi bahan baku yang digunakan.

Pemilihan kain yang tepat sebagai bahan baku pakaian menjadi pendukung utama kesuksesan para desainer pakaian. Ada begitu banyak jenis kain yang saat ini dijual di pasaran.

Hal ini mengharuskan para pelaku bisnis fesyen untuk lebih jeli saat memilih jenis kain yang cocok untuk bahan baku produksinya.

Apalagi dalam proses produksi produk fesyen, memahami karakteristik jenis kain yang sesuai dengan rancangan desain yang ada sangatlah penting. Jangan sampai terjadi kesalahan dalam memilih jenis kain karena akibatnya bisa fatal.

Tertarik mencoba bisnis fesyen? Dilansir dari Cermati.com, berikut ini ada beberapa jenis kain populer dan cukup diminati di bisnis fesyen saat ini, antara lain:

1. Kain Katun

Jenis kain pertama yang cukup populer dan banyak digunakan dalam industri fesyen adalah katun. Kain jenis ini memiliki tekstur yang licin, namun halus, lembut dan ringan. Sehingga mampu memberikan kenyamanan ketika digunakan saat beraktivitas.

Tekstur kain katun tersebut diperoleh karena bahan baku pembuatannya yang berasal dari bahan alami, yakni kapas. Bahan kain ini pun juga memiliki karakteristik yang adem dengan daya serap air yang cukup baik.

Tak heran jika kain katun cukup populer digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan produk fesyen. Mulai dari celana, blus, baju gamis, pakaian dalam, maupun hijab. Selain itu, kain jenis ini juga dikenal awet dan tahan lama karena memiliki serat kain yang kuat.

2. Kain Linen

Jenis kain selanjutnya yang cukup populer dan sering digunakan dalam industri fesyen adalah linen. Kain ini termasuk salah satu jenis paling tua yang ada di dunia. Bahan baku pembuatan kain ini sendiri berasal dari olahan serat rami.

Jenis serat ini memiliki tekstur tebal dengan permukaan yang tampak berkilau namun bertekstur halus dan lebih kaku. Serat dari kain jenis ini pun juga cukup unik yang mampu membuat penggunanya nyaman.

Pasalnya saat digunakan di daerah dengan cuaca panas bisa memberikan sensasi adem. Sebaliknya ketika digunakan di tengah cuaca dingin, kain mampu memberikan kehangatan. Sehingga penggunanya akan tetap merasa nyaman di segala kondisi cuaca.

Sekarang ini, kain jenis linen lebih banyak digunakan sebagai bahan baku produk fesyen. Mulai dari karpet, sprei, pakaian, dan banyak lagi. Ketika dirawat dan dijaga dengan baik, kain dari bahan linen juga bisa awet atau tahan lama.

3. Kain Polyester

Jika dua jenis kain sebelumnya terbuat dari bahan alami, maka jenis kain berikutnya ini cukup berbeda. Kain polyester disebut juga dengan kain sintetis karena dibuat dari bahan kimia.

Jenis kain polyester biasanya dipilih karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan yang lain. Karakteristik dan ciri-ciri utama dari bahan polyester ini cukup unik. Selain ekonomis, kain ini memiliki sifat yang lentur, tak gampang kusut, dan juga awet.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau