Elemen penting lainnya dalam proses perekrutan, adalah meminta kandidat untuk menyelesaikan tugas yang membutuhkan keahlian yang dibutuhkan untuk posisi yang akan diisi.
Misalnya, Anda bisa meminta kandidat melakukan presentasi penjualan, jika itu ada dalam deskripsi pekerjaan mereka.
Kandidat dengan kualifikasi terbaik di atas kertas, belum tentu paling cocok untuk pekerjaan tersebut.
Tanyakan tentang minat, ambisi, dan prioritas kandidat. Jika bekerja di perusahaan besar dengan gaji besar adalah impian mereka, mereka mungkin akan kesulitan bekerja di perusahaan kecil.
Baca juga: 5 Tips Membuat Karyawan Betah Bekerja, Pelaku Usaha Harus Tahu
Akan lebih aman jika Anda meluangkan waktu untuk memverifikasi referensi. Meskipun lebih sedikit perusahaan yang memberikan referensi tentang karyawan sebelumnya, pemeriksaan referensi tetap menjadi salah satu sumber informasi terbaik tentang kandidat.
Pertimbangkan juga untuk melakukan sedikit riset independen dengan mencari orang-orang yang mengenal atau pernah bekerja dengan kandidat di waktu sebelumnya.
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat retensi karyawan baru dapat ditingkatkan sebanyak 40%, dengan program orientasi yang solid.
Selain orientasi pelatihan, Anda bisa memasangkan karyawan baru dengan staf yang lebih berpengalaman, yang dapat membimbing dan melatih karyawan baru selama masa-masa awal mereka di tempat kerja.
Terakhir, ingatlah dua prinsip sederhana, yaitu keterkaitan dengan pekerjaan dan konsistensi.
Pastikan Anda sebagai pemilik usaha mendokumentasikan setiap langkah dari proses tersebut dan memiliki alasan yang kuat, objektif, serta berdasarkan bukti untuk memutuskan mempekerjakan seseorang atau tidak.
Baca juga: Karyawan yang Sejahtera jadi Salah Satu Kunci Keberhasilan Bisnis UMKM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.