Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pelaku Usaha Perlu Menerapkan Strategi Sutainable Branding? Co-Founder Kayn Label Beri Penjelasan

Kompas.com - 05/02/2024, 21:50 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Semakin meningkatnya pemahaman terkait isu kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, membuat banyak orang mulai mengadopsi gaya hidup yang lebih ramah lingkungan demi tercapainya sustainability atau keberlanjutan.

Dalam bisnis, sustainability atau keberlanjutan mengacu pada menjalankan bisnis tanpa memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, komunitas, atau masyarakat secara keseluruhan.

Hal inilah yang dilakukan oleh Kayn Label, merek busana batik berkelanjutan yang dirancang khusus untuk pakaian sehari-hari anak muda.

Baca juga: 5 Ide Usaha Sustainable, Berpeluang Cuan dan Bantu Daur Ulang Sampah

Menurut Maria Utami Sekar, Co-Founder Kayn Label, isu keberlanjutan saat ini bukan sekadar gimmick bagi para pelaku bisnis, mengingat tren pola konsumsi konsumen sekarang ini, sudah lebih sadar untuk menjaga lingkungan.

“Para pelaku bisnis sebenarnya harus bisa menangkap tren ini sebagai peluang bisnis dari segi pemasaran,” kata Sekar dalam keterangan resminya, Senin (5/2/2024).

“Bukan hanya untuk mendapat keuntungan, tapi juga bisa menjadi praktik bisnis yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan,” lanjut Sekar.

Ia menyebutkan, salah satu contoh yang bisa dilakukan pelaku usaha adalah sustainable branding, di mana strategi pemasaran ini dapat mengakomodir aspirasi konsumen terkait lingkungan, sehingga bisa membangun koneksi yang lebih kuat.

Kayn Label di Semasaqu.dok. pribadi Kayn Label di Semasaqu.

Gen Z Peduli Isu Perubahan Iklim

Dengan menyasar anak muda sebagai audiens utama, Sekar meyakini, strategi yang dilakukan oleh Kayn Label melalui sustainable branding merupakan langkah yang tepat.

Hal ini berdasarkan pada data, bahwa 94% Generasi Z (Gen Z) setuju bahwa pemerintah dan pelaku bisnis harus menerapkan perubahan struktural atau sistemik untuk mengurangi perubahan iklim.

“Ini menunjukkan, Gen Z Indonesia melihat perubahan iklim sebagai tantangan kolektif yang memerlukan tindakan lebih luas di luar tanggung jawab individu,” ujar Sekar.

Baca juga: Kenali Bisnis Sustainable Fashion yang Punya Peluang Jangka Panjang

Bahkan, 82% responden menyatakan kesiapan untuk membayar lebih untuk produk ramah lingkungan atau berkelanjutan.

Kayn Label sendiri, menciptakan pakaian siap pakai yang terinspirasi oleh keanggunan wanita Indonesia, dengan menggunakan batik cap dengan pewarna alami.

Untuk mempromosikan produknya, Kayn Label aktif mengikuti berbagai event pameran, termasuk Semasaqu, yakni program kolaborasi antara Bank Saqu layanan perbankan digital dari Bank Jasa Jakarta, dengan Semasa yang memiliki pengalaman mengkurasi lebih dari 30 acara bersama merek lokal Indonesia sejak tahun 2017.

Kayn Label mencatat peningkatan penjualan hingga 30-70% pada saat kegiatan Semasaqu.

“Hal itu tidak terlepas dari usaha Kayn Label membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan mengoptimalkan strategi sustainable branding, yang mengajak konsumen lebih peduli pada lingkungan,” pungkas Sekar.

Baca juga: 4 Strategi Penting Memulai Sustainable Business

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau