KOMPAS.com - Perkembangan teknologi berperan besar dalam tren fesyen terkini, terutama di dalam negeri. Akan tetapi, di balik industri fesyen yang sangat potensial ini ada banyak hal yang perlu diperhatikan oleh para penggiat bisnis fesyen.
Salah satunya terkait masalah proses produksi, limbah fesyen, hingga isu-isu mengenai eksploitasi pekerja.
Kehadiran bisnis sustainable fashion alias fesyen berkelanjutan menjadi jawaban atas segala isu-isu tersebut. Tak heran jika kini sustainable fashion telah mendapatkan tempat tersendiri di hati para konsumen.
Seperti apa bisnis sustainable fashion ini dan bagaimana peluangnya di masa depan? Simak dalam ulasan dari Cermati.com berikut ini:
Selama ini, industri fast fashion memang cenderung lebih dikenal masyarakat. Industri ini pun berjalan secara masif untuk mengakomodir permintaan konsumen yang cukup besar. Namun masih sedikit yang menyadari jika di balik tren fesyen yang mereka kenakan, ada proses panjang yang melibatkan banyak tenaga kerja industri.
Seiring berkembangnya industri, masyarakat pun mulai menyadari tentang kondisi lingkungan dan nilai kemanusian. Sehingga kehadiran sustainable fashion dianggap mampu menjadi solusi dari permasalahan yang muncul akibat keberadaan fast fashion.
Bisa dikatakan jika sustainable fashion adalah penerapan bisnis fesyen dengan menghargai value dari setiap pihak yang terlibat. Fesyen berkelanjutan dapat dilihat dari beberapa faktor. Mulai dari bahan baku, pola pengemasan, proses pembuatan, praktik kerja secara sehat, hingga informasi produk yang mudah ditemukan oleh konsumen atau traceability.
Dunia fesyen memang memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan perkembangan media sosial dan generasi milenial. Ditambah lagi cepatnya arus informasi membentuk pemahaman dari para milenial menjadi lebih kuat. Terutama tentang sosial masyarakat dan kondisi lingkungan yang bisa dibilang jauh dari sebutan ideal.
Saat ini, produk dari bisnis sustainable fashion juga lebih diarahkan pada produk lokal yang teruji kualitas, ketahanan, dan juga produksi yang terbatas. Hal ini diharapkan agar jejak karbon yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan produk mancanegara.
Sustainable fashion menghasilkan produk-produk yang jauh lebih inovatif. Sehingga menghadirkan pilihan yang cukup banyak untuk para konsumennya, terutama konsumen yang berkebutuhan khusus.
Hal ini membuat produk fesyen juga akan semakin adaptif menyesuaikan kebutuhan konsumen saat ini yang semakin beragam. Kondisi ini menjadi tanda agar para pelaku bisnis bisa lebih jeli dalam membaca pergerakan pasar sekaligus terus berinovasi dengan produknya.
Baca juga: Usia Bukan Jadi Patokan, 7 Orang Ini Memulai Bisnis di Usia Tua dan Sukses
Penyelenggaraan program DSC (Diplomat Success Challenge) dalam beberapa tahun terakhir memperlihatkan bahwa bisnis fesyen selalu berada di posisi tiga teratas. Di tahun 2021 saja, ada sekitar 18.233 ide bisnis dan 19,5 persennya merupakan bisnis fesyen.
Dari angka tersebut tak sedikit yang merupakan bisnis fesyen dengan konsep berkelanjutan. Hal ini tentunya cukup membuka peluang produk bisnis sustainable fashion untuk berkembang.
Apalagi DSC juga turut mendorong munculnya ide bisnis sustainable yang lebih banyak. Ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung percepatan SDGs atau Sustainable Development Goals.
Terlebih, bisnis sustainable fashion ini mampu memenuhi sejumlah aspek dalam SDGs sekaligus. Yakni hal-hal terkait konsumerisme, dampak negatif perubahan iklim, pekerjaan layak hingga perkembangan ekonomi. Tentunya peluang bagi produk sustainable di pasar akan cukup terbuka lebar.
Saat ini potensi bisnis dengan konsep sustainable fashion bisa dibilang cukup baik. Apalagi kesadaran masyarakat terkait isu lingkungan maupun isu-isu sosial yang lainnya kini semakin menguat. Sehingga mereka pun juga mulai aware dengan apa yang dipakai dan dikonsumsinya.
Agar bisnis fesyen berkelanjutan ini semakin berkembang, maka perlu mempelajari seluk-beluk dan potensinya. Dengan begitu, peluang bisnisnya akan menjadi lebih mudah digali dan dikembangkan.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.