"Jadi misal ada 3 orang yang ngerjain satu wajan, itu nanti (upahnya) dibagi ke 3 orang tersebut. Upah mereka ada yang minta dibayar saat itu, juga ada yang minta mingguan," jelasnya.
Dodol Boga Rasa yang saat ini telah dikenal banyak orang, juga sempat mengalami kendala ketika awal-awal merintis. Egi menceritakan bahwa dahulu saat ibunya sedang merintis usaha, ia salah dalam membeli bahan baku yang seharusnya sesuai standar ibunya.
"Dulu saya sering salah beli bahan baku, tapi ibu saya terus jelasin sampai saya menguasai hingga hari ini," ungkapnya.
Belajar dari kesalahan, Egi akhirnya paham mengenai bahan baku yang harus dipergunakan. Dia menerapkan standar pada bahan baku yang dibuat agar produk yang dibuat tidak gagal.
"Saya sekarang, hanya dengan melihat adonan dodol saja sudah bisa tahu apakah bahan tersebut sesuai ataukah tidak," kata Egi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini