JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) membawa tiga desa binaan untuk tampil pada Indonesia International Furniture Expo (IFEX) yang dihelat pada 29 Februari - 3 Maret 2024 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, Ilham Mustafa menuturkan, melalui pameran ini, LPEI mendukung para pelaku UMKM khususnya di bawah naungan program Desa Devisa dengan mempromosikan produk mereka kepada para calon buyer dari berbagai negara, sehingga mereka dapat menembus pasar global.
“Partisipasi LPEI melalui Pameran IFEX 2024 merupakan salah satu wujud untuk mendorong ekspor Indonesia melalui program Desa Devisa. Pameran ini dapat membuka peluang ekspor produk kerajinan dan furniture Indonesia dengan mempertemukan mitra binaan dengan calon buyer dari berbagai negara," ujar Ilham Mustafa, Kamis (29/2/2024).
Sebagai informasi, desa devisa adalah program pemberdayaan komunitas (cluster) seperti petani, pengrajin, koperasi, maupun UKM yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor.
Desa Devisa dirancang secara terintegrasi dan terpadu oleh LPEI yang melibatkan pemangku kepentingan sebagai ekosistem ekspor untuk memberikan dukungan berupa pelatihan dan pendampingan kepada mereka.
Baca juga: LPEI Dorong Produk Home Decor dan Kerupuk Jawa Timur Tembus Ekspor
Adapun tiga yang dibawa LPEI dalam IFEX 2024 meliputi:
1. Desa Devisa Kerajinan Bojonegoro
Desa Devisa Rotan Kerajinan Bojonegoro ini berpusat di Kelurahan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Desa devisa ini memproduksi home decor dan home appliances seperti lamp shade dan cermin.
Desa devisa ini menyerap cukup banyak tenaga kerja yang berada di sekitar lokasi. Sampai saat ini perajin mencapai 65 orang. Mayoritas dari perajin itu adalah ibu-ibu yang sebelumnya tidak mempunyai basic. Mereka kemudian mendapatkan pelatihan mengolah dan memproduksi furnitur.
Nesya Anggi Puspita, CEO CV Grandis Home selaku mitra pendamping Desa Devisa LPEI, menjelaskan bahwa para ibu-ibu ini diajarkan membuat produk furnitur dari dasar hingga ke tingkat yang lebih mahir.
Dalam satu bulan, para perajin menghasilkan berbagai produk home decor hingga 5.000 barang per bulan dengan harga jual antara Rp 40.000 - Rp 200.000 per produk.
CV Grandis Home sebagai mitra binaan LPEI akan menyerap hasil kerajinan untuk dijual ke pasar ekspor di Belanda dan Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Program Desa Devisa dari LPEI sangat memberikan banyak benefit, salah satunya dari pameran di IFEX 2024 ini. Desa Devisa Kerajinan Bojonegoro dapat bertemu calon buyer dari Korea, Belanda, Vietnam, dan lain sebagainya. Hal itu dapat memperluas kesempatan pasar ekspor mereka.
"LPEI sangat care kepada UMKM-UMKM. Banyak program dari LPEI yang sangat berperan untuk ekspor produk saya ini. Pelatihan hingga pendanaan kami sangat terbantu," ungkap Nesya.
Desa Devisa Rotan Gresik ini berpusat di Desa Domas, Dusun Petal, Kecamatan Meganti, Jawa Timur. Desa Devisa ini telah memproduksi kursi, meja, & keranjang dari rotan dan anyaman sejak tahun 1994.
Desa devisa ini menyerap banyak tenaga kerja di daerah tersebut. Sekitar 350 perajin, di mana 70 persen di antaranya perempuan di bawah naungan Koperasi Produsen Kriya Griya Sejahtera.
Produk ini dipasarkan oleh Koperasi Produsen Kriya Giri Sejahtera yang menjadi mitra binaan LPEI untuk memasarkan produk hingga ekspor ke Jepang.
Sampai saat ini LPEI telah memberikan berbagai pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha Desa Devisa Rotan Gresik antara lain dengan memberikan pendampingan prosedur dan dokumen ekspor, perpajakan serta penyuluhan laporan keuangan, pendampingan manajemen ekspor, dan Pendampingan perluasan akses pasar.
Berkat tampil di IFEX 2024, Desa devisa rotan Gresik ini telah bertemu calon pembeli dari Belanda, Cina, Korea, bahkan hingga lokal yaitu dari Cirebon.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih karena diikutsertakan dalam pameran ini, karena kami dapat ilmu dan Pelajaran untuk meningkatkan kualitas produk kami," ujar Heriyanto, Ketua koperasi produsen kriya giri Sejahtera.
Baca juga: Ini Strategi LPEI Dorong Produsen Home Decor Menjadi Eksportir
Desa Devisa Kerajinan Rotan Sukoharjo berpusat di Desa Trangsan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Desa Devisa ini telah memproduksi kerajinan furniture dan homedecor berbahan rotan.
Desa devisa ini menghidupi mayoritas warga desa selama 96 tahun, mulai dari tahun 1927. Saat ini, Desa Trangsan memiliki 220 usaha pengrajin kayu rotan yang aktif memproduksi 150 kontainer kerajinan rotan setiap bulannya.
Tak tanggung-tanggung, terdapat total 5.000 hingga 6.000 pekerja berkontribusi dalam kegiatan produksi setiap harinya dan lebih dari 60 persen penduduk desa adalah kelompok pengrajin.
Tujuan ekspor produk kerajinan rotan ini antara lain ke Amerika, Perancis, Spanyol & Italia.
Melalui program Desa Devisa Kerajinan Rotan Sukoharjo, LPEI telah memberikan pendampingan, yaitu Pendampingan prosedur dan dokumen ekspor, perpajakan serta penyuluhan laporan keuanganan, pendampingan manajemen ekspor, serta Pendampingan perluasan akses pasar.
Dengan tampil di IFEX 2024 ini mereka telah bertemu calon buyer dari Vietnam, India, dan lain-lain. Dengan pameran ini, Desa Devisa Kerajinan Rotan Sukoharjo dapat menganalisis kesukaan calon buyer.
"Kami sangat terbantu karena pameran ini, karena kita bisa bertemu sama calon buyer di sini," Ungkap Surya, Pengurus KSU Trangsan Manunggal Jaya.
Baca juga: Raup Keuntungan Menjanjikan, Simak 5 Ide Bisnis Home Decor Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.