Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nesya Anggi, Produksi Furnitur dari Limbah Kulit Jagung hingga Berhasil Ekspor

Kompas.com - 01/03/2024, 20:30 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

"Furnitur berbahan limbah kulit jagung dibandrol dari harga Rp 25.000 hingga Rp 400.000, sesuai jenis barangnya," kata Nesya.

Namun demikian, furniture dari limbah kulit jagung hanya dijual pre order dan akan dipasarkan ke e-commerce dalam waktu dekat.

Bagi Anda yang berminat membeli, bisa menghubungi media sosial Instagram CV Grandis Home, yaitu @grandishome.

Baca juga: 4 Tips Memulai Usaha Furnitur dari Drum Bekas

Merintis usaha tanpa pengalaman

Awal mula merintis usaha, Nesya mengaku tidak mempunyai pengalaman sama sekali. Ia melakukan semuanya sendiri, mulai dari mendesain produk hingga memasarkannya.

Sebelumnya Ia juga hanya menggunakan kayu untuk membuat furnitur, tapi seiring berjalannya waktu, Nesya nyaman 'bermain' di serat-serat alam, hingga akhirnya menggunakan limbah kulit jagung.

Bisnis yang telah berdiri dari 2015 ini, hingga sekarang telah memberdayakan lebih dari 65 orang, khususnya Ibu-ibu yang tinggal di sekitar untuk dilatih menganyam.

Kebanyakan perajin CV Grandis Home tidak memiliki basic, sehingga harus dilatih dari nol hingga mahir.

“Awalnya kita bikin sampel dari tim sendiri untuk diajarkan ke mereka. Misal ada demand dari buyer, ibu-ibu datang ke kita untuk di latih membuat produk sesuai permintaan buyer. Kami juga melatih dari yang mudah dulu, baru yang agak susah, bertahap,” papar Nesya.

Alumni binaan LPEI

CV Grandis home merupakan alumni UMKM Binaan LPEI (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia) melalui Coaching Program For New Exporter (CPNE) tahun 2019.

Nesya mengakui, LPEI telah banyak berjasa atas keberlangsungan ekspor Grandis Home, mulai dari program marketing handholding, diangkat menjadi desa devisa kerajinan Bojonegoro pada tahun 2024, hingga keikutsertaan Grandis Home pada pameran IFEX tahun 2024 ini.

“Bertepatan dengan lulus Grandis Home sebagai UMKM Binaan LPEI melalui CPNE tahun 2019 lalu, saat itu juga saya mendapatkan orderan dari luar negeri," kenangnya.

"Itulah pertama kalinya kami mengekspor barang ke luar negeri. Hingga saat ini, kami telah mengeskpor produk furnitur ke Korea, Belanda, US, dan yang masih diproses yaitu Spanyol,” tambah Nesya.

Sampai saat ini, LPEI telah memberikan berbagai pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha Desa Devisa Kerajinan Bojonegoro, yakni pendampingan prosedur dan dokumen ekspor, perpajakan serta penyuluhan laporan keuangan, pendampingan manajemen ekspor, dan pendampingan perluasan akses pasar, termasuk melalui pameran IFEX 2024 tersebut.

Baca juga: Tiga Desa Devisa Binaan LPEI Tampil di IFEX 2024

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau