Trick & Tricky mengandalkan kekuatan sosial media dalam promosi produknya. Khususnya selama 10 tahun, penjualan terbesar melalui platform instagram.
“Kita sekarang bersaing di dunia digital. Jadi untuk menghadapi persaingan bisnis fesyen, kita harus mampu berinovasi dan kreatif. Sehari minimal aku buat 2 konten dan konsisten juga jam uploadnya,” lanjut Hilda.
Trick & Tricky juga berupaya fleksibel dengan melihat momen penting untuk menaikkan penjualan. Misalnya merilis koleksi edisi Lebaran, Chinese New Year, bahkan Valentine.
Beberapa pelanggan yang ingin model terbaru selalu didengarkan oleh Trick & Tricky sebagai bentuk loyalitas dan kedekatan dengan pelanggan.
Sehingga salah satu kunci kesuksesan brand ini didapatkan dari kerja cepat para pegawainya. Menganut sistem “Roro Jonggrang”, Trick & Tricky mampu memproduksi pesanan dalam waktu singkat.
“Intinya fokus dalam berbisnis, selalu menciptakan yang baru, bangun kedekatan dan loyal dengan pelanggan,”
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang