Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hambatan yang Kerap Dialami Pengusaha Jus, Apa Saja?

Kompas.com - 19/03/2024, 07:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bisnis jus buah terbilang cukup mudah dijalankan karena berbahan dasar buah yang memiliki cita rasa alami. Kamu hanya perlu menakar komposisi yang tepat untuk membuat jus buah.

King Juice Farhan salah satu outlet jus buah yang berlokasi di Kota Bogor dan menjual 600 cup sehari dengan 150 varian rasa, King Juice Farhan dapat meraup omzet hingga Rp 6 juta dalam sehari. Bahkan saat ini sudah ada tiga outlet King Juice Farhan yang tersebar di Kota Bogor.

Meskipun terbilang sukses menjual jus buah, pada dasarnya setiap bisnis tetap memiliki tantangan tersendiri. Selama tiga tahun terjun di industri FnB, owner King Juice Farhan, Farhan (24) juga mengalami tantangan dalam menjalankan bisnisnya.

1. Bahan baku

Tentu saja buah menjadi bahan baku utama dalam bisnis ini. Beberapa kondisi bisa menghambat penjualan karena terkendala bahan baku.

Baca juga: Kisah Farhan, Mantan Karyawan Kantoran yang Kini Punya Tiga Outlet Jus

King Juice Farhan yang memiliki ratusan varian rasa ternyata tetap terkendala dengan musim buah yang berubah-ubah. Tidak semua buah memiliki waktu musiman yang lama. Buah hanya musim dalam kurun waktu tertentu saja.

“Hambatan pertama dari bahan baku yaitu buah. Karena buah ini sifatnya musiman. Jadi kalau lagi nggak musim, ya nggak ada juga buahnya,” jelas Farhan saat diwawancarai oleh Kompas.com pada Sabtu (16/03/2024).

Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri untuk selalu menyediakan berbagai jenis buah-buahan meskipun sedang tidak musim. Bahkan terkadang varian buah yang best seller justru sering kali habis stock karena sedang tidak musim.

“Biasanya yang paling riskan itu buah yang paling banyak laku. Kayak mangga itu musimannya kadang sebulan terus hilang, padahal itu yang paling banyak dibeli orang,” lanjut Farhan.

2. Bahan pembantu

Bisnis jus buah tidak hanya menggunakan buah saja untuk dijus. Biasanya jus buah memiliki bahan pembantu lain seperti gula dan susu.

Ternyata bahan-bahan ini terkadang mengalami kenaikan harga. Hal ini dapat merugikan karena harus mengeluarkan modal lebih banyak tetapi tidak merubah harga jual.

“Hambatan kedua dari sisi bahan pembantu seperti gula dan susu yang tiap tahun selalu naik harga. Kita agak sulit untuk menaikkan harga jual sembarangan karena di sini sudah banyak pelanggan,” ungkap Farhan.

Baca juga: Hasilkan Jutaan Rupiah dari Usaha Jus Buah Segar, Ini Tips Memulainya

3. Sumber Daya Manusia

Jumlah karyawan juga menjadi salah satu tantangan dalam bisnis jus buah. Pasalnya terkadang saat penjualan sedang naik, para karyawan sering kali keteteran dalam melayani pesanan.

“Terakhir dari sisi karyawan. Mungkin SDM kita belum bisa maksimal. Kadang kalau lagi ramai itu keteteran,” kata Farhan.

Namun, Farhan juga mengaku khawatir jika menambah karyawan tanpa pertimbangan yang matang. Bagaimanapun penjualan jus bersifat dinamis dan tidak bisa diprediksi, sementara gaji karyawan itu bersifat tetap.

“Tapi nggak stabil tiap hari ramai. Jadi kita kalau nambah karyawan harus diperhitungkan dengan baik. Khawatirnya ketika nambah penjualan justru lagi berkurang,” sambung Farhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Disperindag Sulsel Siapkan Strategi Pemasaran untuk Bantu UMKM Naik Kelas

Disperindag Sulsel Siapkan Strategi Pemasaran untuk Bantu UMKM Naik Kelas

Training
Wamen UMKM Sebut PNM Katalisator Tumbuh Kembang Pengusaha Ultra Mikro di Indonesia

Wamen UMKM Sebut PNM Katalisator Tumbuh Kembang Pengusaha Ultra Mikro di Indonesia

Training
Pemerintah Perkuat Pembiayaan UMKM Pertanian dan Perikanan

Pemerintah Perkuat Pembiayaan UMKM Pertanian dan Perikanan

Program
Menteri UMKM dan Sejumlah Menteri Lainnya Dipanggil Prabowo, Ada Apa?

Menteri UMKM dan Sejumlah Menteri Lainnya Dipanggil Prabowo, Ada Apa?

Program
Menteri UMKM Ajak Mahasiswa Muhammadiyah jadi Pebisnis

Menteri UMKM Ajak Mahasiswa Muhammadiyah jadi Pebisnis

Training
Dukung Diaspora, BNI Salurkan Kredit untuk Restoran 'Dapur Van Java' di Perth

Dukung Diaspora, BNI Salurkan Kredit untuk Restoran "Dapur Van Java" di Perth

Program
1,5 Bulan Jelang Ramadhan, Blok B Pasar Tanah Abang Dirasakan Pedagang Masih Sepi

1,5 Bulan Jelang Ramadhan, Blok B Pasar Tanah Abang Dirasakan Pedagang Masih Sepi

Program
Pedagang Keluhkan Blok B Pasar Tanah Abang seperti Mati Suri, Omzet Terjun Bebas

Pedagang Keluhkan Blok B Pasar Tanah Abang seperti Mati Suri, Omzet Terjun Bebas

Program
Menteri UMKM Lantik Pejabat di Pasar Tanah Abang, Pedagang: Jangan Seremonial Saja, Tanya Keluhannya Apa

Menteri UMKM Lantik Pejabat di Pasar Tanah Abang, Pedagang: Jangan Seremonial Saja, Tanya Keluhannya Apa

Program
Pemprov NTB Minta UMKM Jangan Takut Ekspor Komoditas Non Tambang

Pemprov NTB Minta UMKM Jangan Takut Ekspor Komoditas Non Tambang

Program
Obyek Wisata di Bogor Produk Koperasi Diresmikan, Budi Arie: Libatkan Masyarakat dan Anggota

Obyek Wisata di Bogor Produk Koperasi Diresmikan, Budi Arie: Libatkan Masyarakat dan Anggota

Program
Menteri UMKM Minta Polisi Tindak Oknum yang Tawarkan Jasa Program Makan Bergizi Gratis

Menteri UMKM Minta Polisi Tindak Oknum yang Tawarkan Jasa Program Makan Bergizi Gratis

Program
Menteri UMKM Ungkap Alasan Lantik Pejabat Kementerian UMKM di Pasar Tanah Abang

Menteri UMKM Ungkap Alasan Lantik Pejabat Kementerian UMKM di Pasar Tanah Abang

Program
Bukan di Gedung Ber-AC, Menteri UMKM Lantik Pejabat di Pasar Tanah Abang

Bukan di Gedung Ber-AC, Menteri UMKM Lantik Pejabat di Pasar Tanah Abang

Program
Selvi Gibran Rakabuming Raka Ajak Kelompok Ibu-Ibu Gabung Koperasi

Selvi Gibran Rakabuming Raka Ajak Kelompok Ibu-Ibu Gabung Koperasi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau