Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadan, Warga Binaan di Lapas Perempuan Malang Habiskan Waktu Produksi Peci Rajut

Kompas.com - 20/03/2024, 11:30 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Perempuan Kelas II A Malang, Jawa Timur menjalani berbagai kegiatan selama di bulan suci Ramadan saat ini, salah satunya memproduksi peci rajut.

Kepala Lapas Perempuan Kelas II A Malang, Yunengsih mengatakan, terdapat 108 WBP membuat peci rajut. Selama bulan Ramadan ini terjadi peningkatan produksi sekitar dua kali lipat dibandingkan waktu sebelumnya.

Biasanya, mereka bekerja mulai pukul 09.00 - 12.00 WIB, dan sebelumnya sudah dilatih terlebih dahulu.

Baca juga: Cerita Hendrik Jual Pakaian Anak di Little Bangkok, Omzet hingga Belasan Juta Sehari

"(Produksi) sudah banyak, sekitar 600 pieces. Kerjasama dengan PT Annisa Cipta Karya Mandiri, mereka langsung memesan 500 pieces sehingga sudah banyak, kami juga menjual ke toko muslim yaitu toko Altara (Kota Malang)," kata Yunengsih, Rabu (20/3/2024).

Menurutnya, hasil produksi peci rajut dari garapan ratusan WBP banyak diminati karena hasilnya yang rapi dan baik. Selain dalam bulan suci Ramadan, kondisi ini juga bertepatan akan memasuki momen Haji dan Umroh.

"Tentunya, kita melihat pangsa pasar. Sehingga diharapkan, hasil mereka bisa langsung dibeli atau dipasarkan selama bulan suci Ramadan ini," katanya.

Selain itu, para WBP yang membuat peci rajut juga mendapat upah atau premi sebesar 10 persen dari hasil setiap item yang diproduksi. Sedangkan harga setiap peci rajut yakni Rp 60.000.

"Sehingga, mereka bisa mempunyai tabungan yang kami tampung atau kami tabung dengan nomor rekening masing-masing, yang tentunya dikelola registrasi untuk penerimaan premi," katanya.

Dua Hari untuk Belajar

Salah satu WBP, Ana mengatakan, bahwa dirinya biasanya membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk bisa membuat satu peci rajut. Menurutnya, dengan kegiatan membuat peci rajut dapat menghabiskan waktunya saat menjalani ibadah puasa.

Dia juga berharap, ilmu yang didapat dalam membuat peci rajut dapat diterapkan untuk membuka usaha ketika bisa keluar nanti. Selain itu, dengan membuat peci rajut dapat sedikit melupakan kesedihannya tidak bisa berkumpul bersama keluarga.

"Sedih tidak kumpul keluarga, dengan adanya kegiatan ini bisa mengurangi sedikit melupakan kesedihan yang ada," katanya.

Baca juga: Cara Menarik Pembeli Lewat Instagram Saat Ramadhan

Selain itu, ada sekitar 80 WBP yang mengikuti 4 hingga 5 kali kegiatan khatam Al Qur'an setiap harinya. Kegiatan itu dilakukan setiap harinya selama bulan suci Ramadan mulai pagi hingga sore hari di Aula Kartini.

Kegiatan ini diharapkan menjadi introspeksi diri dari para WBP untuk lebih baik lagi dalam menjalani kehidupannya.

"Mereka lebih introspeksi diri dan lebih mengingat bahwa segala sesuatu yang terjadi dan mereka alami adalah semata mata ujian dari Allah SWT, sehingga dengan bulan suci ramadan, mereka punya lebih waktu dan kesempatan untuk kembali introspeksi dan menjadi pribadi yang lebih baik," katanya.

Sebagai informasi, di Lapas Perempuan Kelas II A Malang terdapat sekitar 400 WBP, dan 300 WBP diantaranya merupakan umat muslim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau