Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSA Awards 2024 Apresiasi Bisnis Lokal Berkelanjutan

Kompas.com - 28/03/2024, 08:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lazada Sustainability Academy (LSA) Awards 2024 memberikan apresiasi kepada lima UKM di ekosistem Lazada yang telah menerapkan operasional berkelanjutan, baik dari segi lingkungan, sosial, maupun tata kelola bisnis (environment, social, and governance - ESG) pada Rabu 27 Maret 2024.

Berdasarkan Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan - SIPSN KLHK), pada tahun 2023 tercatat 17,4 juta ton timbulan sampah tahunan. Sebanyak 18,9 persen dari angka tersebut adalah sumbangan dari limbah plastik.

Berawal dari keresahan terhadap gentingnya isu limbah pelastik di Indonesia, Lazada Indonesia berupaya mendorong para UKM untuk mengadopsi model bisnis berkelanjutan di industri penjualan online yang mampu mengurangi limbah, melestarikan sumber daya, dan berkelanjutan.

Lazada Sustainability Acadwmy (LSA) diluncurkan pada Oktober 2023. Program ini memberdayakan bisnis yang memiliki pola pikir dan pengetahuan menuju transformasi berkelanjutan.

Baca juga: Lazada Indonesia Siap Dongkrak Penjualan UMKM Lewat Fitur dan Program

LSA diselenggarakan selama enam bulan dengan target bisnis UKM lokal. Memiliki tiga tahapan yaitu seleksi 30 peserta yang menggunakan bahan dan kemasan ramah lingkungan, dilanjutkan dengan workshop selama dua hari untuk memberi edukasi kepada UKM, kemudian diakhiri dengan dua sesi pelatihan online dan pemberian penghargaan.

SVP Logistics Lazada Indonesia, Adiputra Wiharja mengatakan upaya keberlanjutan ini merupakan upaya kolektif oleh semua pemangku kepentingan di dalam ekosistem ekonomi digital Lazada baik itu dari pihak perusahaan sendiri dan para pelaku bisnis di Lazada.

"Kami juga mendorong para pelaku bisnis di dalam ekosistem Lazada untuk lebih memahami konsep keberlanjutan dan mengintegrasikannya ke dalam operasional bisnis yang tetap memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis," ujar Adiputra dalam acara Lazada Sustainability Academy (LSA) Awards 2024, Rabu (27/03/2024).

Dalam LSA Awards 2024, terdapat lima penghargaan yang diberikan kepada lima UKM di ekosistem Lazada yang sudah tergerak mengadopsi praktik operasional berkelanjutan. Parameter penilaiannya adalah Purpose (sosial), Profit (ekonomi), People (manusia), dan Planet (lingkungan).

Lazada mengapresiasi UKM yang terpilih dengan memberikan total hadiah senilai Rp 100 juta yang bisa digunakan dalam perjalanan transformasi mereka menuju operasional berkelanjutan.

Para pemenang tersebut yaitu Berkah Wangi Parfum (Pemenang Pencapaian Terbaik), Al Mubarokah Herbal (Pemenang Kategori Sosial), Gudang Jean's (Pemenang Kategori Ekonomi), Chipa (Pemenang Kategori Manusia), dan Damai Fashion (Pemenang Kategori Lingkungan).

Baca juga: Dukung UMKM Naik Kelas, Lazada Hadirkan Berbagai Program Pelatihan

"Lazada Sustainability Academy Awards 2024 ini menjadi upaya kami untuk memberikan apresiasi kepada para penjual di Lazada yang memiliki kepedulian serta mulai bertransformasi ke arah keberlanjutan di dalam operasional bisnisnya," ucap Adiputra.

Dengan adanya program LSA Awards 2024, saat ini UKM di industri bisnis eCommerce mulai bertransformasi ke arah keberlanjutan. Mulai dari segi produk, packaging, hingga logistik.

Awalnya menggunakan packaging pelastik atau bubble wrap untuk mengirim paket, kini para UKM mulai sadar untuk beralih menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan.

Mengambil peran dalam mengelola limbah pelastik, Lazada Logistics menyediakan paket ramah lingkungan berupa kardus karton bersertifikasi Forest Stewardship Council (FSC) dan kertas serut daur ulang. Hal ini sebagai pengganti pelastik dalam pengiriman paket dari para penjual yang tergabung dalam layanan Fulfillment Lazada.

Lazada berharap LSA Awards dapat menjadi katalis model bisnis berkelanjutan serta mengembangkan industri eCommerce yang berperan aktif dalam menjaga lingkungan dan mengurangi limbah pelastik.

"Harapan kami, acara ini dapat menjadi katalis dalam pengadopsian model bisnis berkelanjutan bagi para penjual yang berjualan online. Melalui upaya kolektif dan transformasi di seluruh industri, kami membayangkan masa depan di mana eCommerce tidak hanya berkembang secara ekonomi namun juga memainkan peran penting dalam mencapai tujuan keberlanjutan secara global," lanjut Adiputra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau