Ia menyebut, pengerjaan mukena kerancang bordir terbilang kompleks, karena semua masih dikerjakan pakai tangan.
Pengerjaannya memakan waktu sekitar satu bulan hanya untuk satu mukena, karena ada detail-detail yang harus diperhatikan.
Untuk bahan, ia menggunakan bahan premium seperti armani atau katun premium. Hal ini karena, Osrinita memprioritaskan menggunakan bahan yang bagus dan nyaman untuk dipakai shalat.
"Bahan-bahan premium itu merupakan kombinasi dari kain luar dan dalam negeri," katanya.
Untuk memulai bisnis mukena dan fesyen muslim ini, Osrinita mengaku membutuhkan modal sekitar Rp 30 juta. Kebanyakan modal itu digunakan untuk perlengkapan dan peralatan usaha, seperti bahan baku kain, benang, manekin untuk pameran, dan lain sebagainya.
Dengan modal sebesar itu, Sasmaya bisa meraup omzet sebesar Rp 10 juta per bulannya.
Namun, jika ada pameran, ia mengaku bisa mendapatkan dua kali lipatnya, yaitu sekitar Rp 20 – 25 juta, tergantung waktu dan lokasi pamerannya.
Sementara untuk target pasarnya, Osrinta menyasar korporat atau para karyawannya. Oleh karena itu, ia banyak memasukan produknya ke beberapa perusahaan, berbekal relasi Osrinita saat masih bekerja sebagai karyawan.
Hingga saat ini, Osrinita telah mempekerjakan 4 orang pekerja tetap, yang mana juga termasuk keluarganya sendiri.
Sebelumnya, ia pernah merekrut tenaga kerja untuk penjahitan, tetapi banyak resign.
Akhirnya ia menetapkan sistem maklon, yaitu mencari penjahit yang cocok untuk mengerjakan produknya. Ia juga melakukan kontrak, agar desain dan produk Sasmaya tidak diplagiat atau dicuri.
"Selain masalah desain, terkadang sulit juga menemukan tukang jahit yang hasil kerjanya cocok. Apalagi, saya orangnya sangat detail dan penuh ketelitian. Jadi, saya melakukan uji coba dengan beberap tukang jahit," ungkap wanita berusia 59 tahun ini.
Selain itu, sebagai ibu rumah tangga, Osrinita juga harus mengatur waktunya untuk berjualan dan mengurus keluarga. Beruntung saat ini, usahanya masih dijalankan dari rumahnya di kawasan Kelapa Gading.
Baca juga: Ingin Jadi Kiblat Muslim Fashion, Teten Masduki: Harus Ada Event Kelas Dunia
Untuk memasarkan produknya, di awal Osrinita hanya memanfaatkan pameran atau bazar.
Apalagi, saat pertama kalinya ikut, ia merasa hasilnya sangat menggembirakan bagi seorang pemula bisnis mukena dan fesyen. Dari situ ia memutuskan untuk melanjutkannya.