Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Osrinita, Banting Setir Bisnis Mukena Setelah Terdampak Pandemi Covid-19

Kompas.com - 28/03/2024, 09:15 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Osrinita juga merasa beruntung, karena usahanya mendapatkan dukungan dari Jakpreneur, baik untuk pelatihan dan pameran.

“Jakpreneur selalu memberikan pelatihan dan memperkenalkan usaha saya dengan departemen Perindustrian, Suku Dinas PPK UKM. Saya juga selalu diajak pameran di berbagai daerah. Itu sangat membantu branding merek Sasmaya, jadinya penjualan dan omzet meningkat,” kata Osrinita.

Dukungan dari pemerintah tersebut, berhasil membuat Sasmaya lebih memperluas jaringan. Melalui pameran, produk Sasmaya dapat dibeli oleh buyer-buyer dari luar negeri, yaitu Malaysia, Brunei Darussalam, Turki, dan Arab Saudi.

Tahun 2024 ini, Osrinita mulai berjualan retail secara online, di mana sebelumnya hanya memanfaatkan pameran untuk memasarkan produknya.

Selain itu, Sasmaya juga bisa ditemui lewat media sosial Instagram (@sasmayamukena) dan WhatsApp.

Penjualan Sasmaya di Bulan Ramadan

Memasuki bulan Ramadan, diakui Osrinita, penjualan Sasmaya selalu naik sekitar tiga hingga empat kali dari penjualan biasanya.

Walaupun tidak ikut pameran, orang-orang pasti akan membeli mukena untuk kebutuhan shalat Tarawih atau membeli baju koko untuk Lebaran.

Menurut Osrinita, mukena yang paling banyak dicari adalah mukena berwarna hitam dan putih.

Tahun 2024 ini, merupakan tahun kedua Sasmaya menjalani penjualan di bulan Ramadan, sehingga sudah banyak belajar dari kesalahan-kesalahan tahun 2023 lalu.

“Tahun ini sudah belajar dari tahun lalu, yang memang baru mulai banget. Tahun ini, secara stok sudah tertata jauh lebih baik, strategi baru yang tahun lalu belum dilakukan, sudah dilakukan di tahun ini,” tutur Osrinita.

Untuk penjualan di bulan Ramadan, Osrinita mengaku harus mulai menyiapkan bahan dan memproduksi stok mukena sejak enam bulan sebelumnya.

"Bahan baku dan produksi harus dari jauh-jauh hari, di bulan Januari semua harus sudah siap dan Februari sudah bisa dipasarkan," paparnya.

Baca juga: 4 Tips Memulai Bisnis Fesyen ala Hilda Turaiza, Owner TRICK&TRICKY

Pameran Sasmaya di Grand IndonesiaDok. Pribadi Osrinta Pameran Sasmaya di Grand Indonesia

Meningkatnya penjualan di bulan Ramadan, tak membuat Osrinita melupakan tujuannya membuka usaha ini.

Ia berkomitmen di 10 hari terakhir Ramadan, ia akan menghentikan kegiatan usahanya dan fokus beribadah.

“Terkadang memang permintaan di 10 hari terakhir bulan Ramadan sangat tinggi, tapi saya percaya rezeki sudah diatur Allah. Jadi ya jangan urusan duniawi terus, tapi alokasikan waktu untuk fokus beribadah juga,” katanya.

Ke depan, Osrinita berharap produknya dapat terus bermanfaat bagi banyak orang dan tak hanya dipakai di dalam negeri, tetapi juga sampai ke luar negeri.

Baca juga: Cerita Steffanie Buka Toko Fesyen Wanita di Little Bangkok, Laris Manis Saat Ramadan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:

Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau